Langsung ke konten utama

ADA 1080 SISWA LULUSAN SD YANG TIDAK MELANJUTKAN KE TINGKAT SMP NEGERI


Harjono Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi 

Ragam Indonesia News Cimahi 22 Agustus 2021

Dinas Pendidikan Kota Cimahi mencatat ada sebanyak 1.080 siswa lulusan SD yang melanjutkan pendidikannya ke pondok pesantren. Namun tak diketahui pesantren mana saja yang menjadi tempat para siswa tersebut berlabuh.


Secara keseluruhan ada sebanyak 8.432 siswa kelas 6 di Cimahi yang dinyatakan lulus. Sebanyak 4.099 siswa melanjutkan ke SMP Negeri di Cimahi, 526 siswa ke SMP Negeri di luar Cimahi, 1.615 siswa ke SMP swasta di Cimahi, 441 siswa ke SMP swasta di luar Cimahi, 643 siswa ke MTs negeri dan swasta.

"Ada 1.080 siswa SD yang sudah lulus lalu mengaku lanjut ke ponpes. Itu jumlah yang cukup banyak," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono kepada Ragam Indonesia News.

Namun Harjono menggaris bawahi mereka juga tetap penting mengenyam pendidikan formal meskipun melanjutkan pendidikannya ke pondok pesantren.

"Harapan kami yang melanjutkan ke ponpes juga harus melanjutkan ke sekolah formal, entah itu MTs entah SMP. Sehingga pendidikan mereka dari keagamaan dapat dan ijazah formal juga dapat," beber Harjono.

"Kalau hanya ke ponpes saja tanpa ke (sekolah) formal, otomatis nanti mereka dianggap tidak tamat jenjang SMP. Nantinya itu bisa menurunkan nilai rata-rata anak sekolah di Cimahi," ujar Harjono.

Selain yang melanjutkan pendidikannya ke pesantren, pihaknya juga mencatat ada 28 siswa lulusan SD namun memilih tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP. Jumlah siswa yang tidak melanjutkan sekolah itu berdasarkan data dari wali kelas SD se Kota Cimahi.

"Yang tidak melanjutkan sekolah ke SMP itu ada 28 orang. Kami sudah membuat laporan ke Plt Wali Kota Cimahi dan beliau memerintahkan untuk dilakukan penelusuran terhadap 28 orang ini," kata Harjono.

Harjono melanjutkan ada sejumlah alasan di balik keputusan tidak lanjutnya pendidikan ke 28 siswa tersebut. Di antaranya siswa masuk kategori Anak Berkebutuhan Khusus, lalu ada pula siswa yang memilih menjalani kursus.

"Jadi mereka yang ABK ini tidak menemukan SMP yang cocok kemudian orangtuanya memilih tidak melanjutkan.

Lalu ada juga beberapa siswa yang memilih kursus. Karena kakak-kakaknya yg lain juga kebetulan sama tidak melanjutkan (sekolah)," ucap Harjono.

Ada pula siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP lantaran terbentur biaya. Harjono mengatakan pihaknya sudah mendatangi keluarga siswa tersebut untuk menawarkan bantuan.

"Ada juga yang karena tidak punya biaya.Sudah didatangi, kalau mau melanjutkan ke sekolah negeri atau swasta akan dibantu. Tapi sampai kemarin belum ada respons. Ini harus ada kerjasama dengan unsur kewilayahan. Tapi by name by address sudah ada," tutup Harjono.

Untuk informasi lebih lengkap silahkan tonton video kami dibawah ini:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...