Langsung ke konten utama

Milangkala Desa Pasanggrahan Ke 98, Di Isi Festival Budaya Sunda

 

Ragam Indonesia News 7 November 2021

Manifestasi melestarikan kesenian-kesenian tradisional yang nyaris punah dan tasyakur Milangkala Desa Pasanggrahan ke 98 kecamatan Bojong purwakarta. dilaksanakan acara festival seni sunda dan Budaya seni Sunda Desa pasanggrahan kecamatan Bojong Purwakarta.

Turut hadir dalam acara, dari Disparbud provinsi dan kabupaten, Muspika kecamatan, para kepala desa kecamatan Bojong serta tokoh masyarakat dan elemen lainnya.

Sementara bhabinkamtibmas, Babinsa, badega atau linmas terlihat memantau kondusifitas acara.

Ketua Pelaksana Acara Ketua, Iin Iskandar mengungkapkan hari jadi ke 93 kali ini di meriahkan dengan rangkaian kegiatan seni, seperti  Dongdang, Sisingaan, Calung, Nutu Lisung dan seni Sunda lainya

"Selain itu juga ada Jaipongan, pencak silat dan Stand makanan jadul," ucap Iin.

Sementara dalam pidatonya, kepala desa pasanggrahan, Muh Adam pebriansyah menuturkan acara festival budaya desa pasanggrahan dalam rangka milangkala desa pasanggrahan yang ke 98.

"Meskipun Kita saat ini sedang dalam kondisi prihatin. Di mana pandemi corona masih menguasai kehidupan bumi. Rasanya lebih tepat dalam Milangkala ini kita mengadakan seni budaya Sunda," ungkap kepala desa.

Di tempat sama Camat Bojong, Drs Wawan Darmawan M.si. senada mengatakan bahwa hari jadi yang di isi dengan acara festival budaya desa pasanggrahan sangat bernilai positif dan menjadi spirit untuk desa pasanggrahan.

"Apa lagi desa pasanggrahan ini salah satu desa pariwisata," terangnya.

Festival Tradisi yang telah berusia ratusan tahun ini, kata dia dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

"Secara pribadi, saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah membantu terselenggaranya acara ini," tandas dia.

Nilai dari acara ini, imbuh Camat adalah merangkai yang terberai, menyusun kembali kekayaan hidup, kebudayaan. 

"Semoga acara ini menjadi spirit hidup buat pemerintahan dan masyarakat Bojong serta mampu bangkit di tengah bencana pandemi Covid-19 yang belum selesai," harapnya. (Asker/Yusuf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...