Langsung ke konten utama

Sampah Di Cimahi Mulai Riskan Dengan Cost Anggaran Yang Besar

H.Enang Sahri Lukmansyah anggota DPRD Kota CImahi dan Ketua DPDy NasDem Kota Cimahi terkait terkait sampah di Cimahi sangat Riskan.

Ragam Indonesia News 28 Desember 2021

CIMAHI - Melihat dari keadaan saat ini, dengan menumpuknya sampah di Kota Cimahi menurut Anggota DPRD Kota Cimahi Komisi III H Enang Sahri Lukmansyah, S.Sos, MM, dan Ketua DPD Partai NasDem Kota Cimahi sangat riskan,

"Karena kaitan dengan penanggulangan sampah di Kota Cimahi sangat riskan, disini harus ada komitmen bersama, antara pemerintah dan masyarakat, RT/RW se Kota Cimahi," ujar Enang saat dikonfirmasi di kantor DPD Partai NasDem Kota Cimahi Jalan Sangkuriang nomor 85 Cimahi Utara, Selasa (27/12/2021).

Selanjutnya menurut Enang permasalah sampah di Kota Cimahi sangat riskan, 

"Karena posisi timbunan sampah saat ini sangat besar, timbunan sampah perharinya 300 Ton, dari 300 ton itu yang bisa terangkut hanya 200 ton," jelasnya.

Yang harus dipikirkan oleh pemerintah menurut Enang masalah sisa sampah yang 100 ton perhari yang tidak terangkut, 

"Kalau perhari 100 ton yang tidak terangkut berarti dalam satu bulan menjadi 3000 ton," terangnya kembali.

Jadi harapan Enang, dari sampah 3000 ton/bulan yang tidak terangkut akan menjadi dilema bagi pemerintahan Kota CImahi itu sendiri.

"Tetapi kita harus cari solusinya bagaimana dari sampah ini menjadi nilai ekonomis, kalau dihitung masalah anggaran berkaitan dengan tiping fee ke TPA, cost pengangkutan dalam APBD sebesar 20 Milyar ke Sarimukti, apalagi rencananya 2023 akan pindah ke TPA Legok nangka, otomatis cost anggarannya akan lebih terasa tinggi lagi sebesar 42 Milyar, karena jarak tempuhnya sangat jauh," kata Enang.

Enangpun pernah turun langsung kelapangan di Puri Cipageran, banyaknya sampah tersebut dari sampah Rumah Tangga, sampah pasar, dan sampah tempat rekreasi.

"Di Cimahi ada 300 ribu Kepala Keluarga, dikasih sampah pemilahan dari bawah antara sampah organik dan sampah non organik, dari sampah organik kita dapat olah menjadi magot yang berbentuk belatung dari kotoran lalat, yaitu untuk makanan ternak lele, atau dipilah mana sampah yang bisa dijual atau sampah yang dapat dimanfaatkan," bebernya.

Enangpun mengharapkan kepada pemerintah, daripada anggaran cost pengangkutan yang mahal, maka kata Enang lebih baik masyarakat diberikan mesin pemisah sampah antara sampah organik dan non organik.

"Misalkan harga mesin Rp 10 juta satu mesin, dikali 300/KK, hanya 3 Milyar, nanti bila sudah dipilah dengan mesin, bisa jadi residu sampah akan 20 prosen yang diangkut," jelasnya.

Sedangkan menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Lilik Setyaningsih saat dikonfirmasi diruangan kerjanya Pemkot Cimahi Jalan Rd Demang Hardjakusumah Nomor 1 terkait masalah sampah, ditahun 2020 tumpukan sampah sebanyak 273,38 ton perharinya. Rabu (28/12/2021)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Lilik Setyaningsih masalah pengolahan sampah jadi magot mandiri sudah ada di 28 RW di Cimahi.

"Sampah yang sudah terkelola mencapai 97,85 ton, sedangkan sampah yang masih tidak terkelola mencapai 2,15 prosen," jelas Lilik.

Juga kata Lilik kembali, terkait sampah yang dipilah-pilah, pihaknya sudah jauh-jauh hari menyediakan pemilah tuntas pilah sampah organik magotisasi mandiri yang ada di 28 RW.

"Contohnya magot di RW 18 Cipageran pak Arif sudah berapa ton minta sampah kekita, juga magot di Pasirkaliki, Padasuka," terang Lilik 

Diapun berharap kedepannya akan ada bantuan dari pusat terkait sarana dan prasarana pengolahan sampah,

"Insyaallah kedepannya akan ada bantuan dari pusat terkait sarana dan prasarana pengolahan sampah ini ada didua lokasi dilebaksaat sama disantiong mudah-mudah ditahun depan dapat rerealisasi," harapnya. (Bagdja)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...