Langsung ke konten utama

ASN TIDAK NGANTOR ?

Teknologi memungkinkan ASN untuk melakukan pekerjaan dimana saja.

CIMAHI, Ragam Indonesia News

Pandemi COVID-19telah merubah banyak hal, tak terkecuali pola kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia. 

Konsep Work From Home (WFH) merupakan suatu opsi baru bagi ASN, dalam mengabdi kepada negara, tanpa mengurangi kualitas kinerja ASN.

Kementerian PANRB sudah mengeluarkan Surat Edaran No. 19 tahun 2020, tentang Penyesuaian Sistem Kerja ASN dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19. 

WFH merupakan turunan dari Flexible Working Arrangement (FWA), yakni konsep bekerja bagi pegawai dengan keleluasaan lokasi kerja. 

Kementerian PANRB tengah menyiapkan kebijakan system kerja FWA, dengan tetap mewajibkan ASN memenuhi jam kerja yang telah ditetapkan. 

Pengaturan system kerja ini, dilakukan dengan memaksimalkan teknologi informasi dan komunikasi, yang menjamin efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan maupun 

pelayanan publik. Konsep FWA tidak berlaku bagi mereka yang harus bersinggungan langsung dengan pelayanan publik. 

Keberadaan mereka tidak serta merta tergantikan oleh tehnologi atau aplikasi yang digunakan di berbagai kementrian/Lembaga/Daerah (K/L/D). 

Pola kerja ASN memungkinkan untuk bekerja di mana saja tanpa mengurangi kinerja dan profesionalisme.

Pola kerja ASN memungkinkan untuk bekerja di mana saja tanpa mengurangi kinerja dan profesionalisme.

Peserta PKA LAN 2022, Angkatan 1 - 4 Tetap Produktif ASN “Berakhlak” Kebijakan FWA bagi ASN hanya dapat dilakukan pada mereka yang tidak terikat pada pelayanan, baik kepada publik maupun internal. 

Penggunaan teknologi akan tetap menghubungkan komunikasi abdi negara dengan atasan maupun stakeholder dari jarak jauh. 

Pelaksanaan FWA ini membutuhkan komitmen dan keinginan kuat untuk berubah menjadi lebih dinamis dan fleksibel dalam pengabdian kepada negara. 

Semua ini bermuara pada upaya menapaki peta jalan pembangunan ASN seperti yang termaktub dalam RPJM Visi ke-4 (2020 – 2024) yakni reformasi birokrasi menuju birokrasi kelas dunia. 

Presiden Jokowi berharap gebrakan yang dilakukan akan memperbaiki organisasi birokrasi pemerintahan kearah yang lebih baik.

Konsep fleksibelitas kerja ASN tidak akan membuat pelayanan untuk masyarakat berkurang, masyarakat saat ini hanya ingin mendapatkan akses pelayanan yang lebih mudah dan lebih cepat. 

Kebijakan FWA diharapkan dapat menekan kepadatan lalu lintas yang berimbas pada kerugian ekonomi.

Pada penerapannya nanti tentunya tidak mengurangi rasa nasionalisme ASN untuk mengabdi kepada negara. 

Sesuai dengan nilai-nilai ASN “Berakhlak” merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akun tabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif. 

Diharapkan dengan adanya FWA kinerja ASN semakin sederhana, semakin lincah, mindset berubah, kecepatan 

melayani, kecepatan memberikan izin dan efisiensi instansi dapat terwujud. (Bagdja)

Komentar

  1. Flexibilitas pola kerja ASN.. menuju birokrasi kelas dunia. Smg kualitas pelayanan ASN smkn meningkat..

    BalasHapus
  2. Asn berkarya tak hrs ada meja...utk sebuah karya anak bangsa dlm bingkai nasionalisme

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...