Langsung ke konten utama

Haol Eyang Dalem Kaputihan Cibaligo Dihadiri Antusias Warga

Kepala Desa Cihanjuang Gagan wirahma saat memberikan sambutan pada acara haol

KBB, RIN - Salah satu diantara tradisi umat Islam, yang sangat dinanti untuk diperingati ialah Haul dan Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Namun kendati demikian, Walaupun dikemas dalam satu acara namun keduanya memiliki perbedaan, Haul peringatan atas wafatnya kyai, wali, sunan dan syekh. Sementara  maulid adalah peringatan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Demikian tausiah KH Ubaydilah pada acara Haul Eyang Dalem Haji Kaputihan Lemah Suci Nagara Tengah Pakuwon Cibaligo 1790-2022. Adapun kegiatan dihadiri para ulama, kyai, Ustadz, tokoh, Kepala Desa Cihanjuang serta masyarakat yang antusias memenuhi acara yang berlokasi di Kompleks Makam Eyang Dalem pada Rabu (14/12/22).

"Ya, meski berbeda, namun esensinya sama, yaitu mengingatkan, mendoakan serta meneladani sifat dan sikap yang dilakukan beliau dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Kekasih Allah seperti syekh atau waliyullah, menurut, kang Ubay adalah orang yang berjuang di jalan kebenaran dan menegakan agama, ketika dipanggil Allah jangan dianggap betul betul mati, memang secara lahiriah telah meninggal. Namun sebenarnya mereka masih hidup di sisi Allah.

“Lihat saja realitanya, makam waliyullah banyak yang mengunjungi, banyak yang berziarah dan biasanya banyak warung makan, toko dan pedagang lainnya, mereka mengais rezeki dari keramaian makam, secara tidak langsung menghidupi orang di sekelilingnya,” tutur kang Ubay.

Diketahui, KH Ubaydilah merupakan ulama sekaligus pengasuh Pengasuh Ponpes Al Raudhotul Ulum di kampung Cisasawi, Desa Cihanjuang. Haul tersebut, lanjut Ubay bersamaan dengan rangkaian safari maulid. Dia berharap semakin banyak orang yang mengikuti acara ini, semakin banyak pula doa dan shalawat nabi dilantunkan untuk keberkahan dan keselamatan umat.

Ditempat sama, Kepala Desa Cihanjuang, Gagan Wirahma mengucapkan terima kasih kepada seluruh jamaah atas kehadirannya pada acara haul dan maulid, dia juga merasa senang dan bangga dengan banyaknya jamaah, menandakan bahwa masih kuatnya ketakwaan dan keimanan masyarakat Desa Cihanjuang.

Gagan mengatakan, momentum peringatan haul sekaligus Maulid Nabi, diharapkan bukan sekedar peringatan dan mengenang jasa beliau rasulullah ataupun kiprah Eyang Dalem Kaputihan saja yang merupakan salah satu ulama penyebar Islam tersohor di wilayah Kabupaten Bandung Barat khususnya di wilayah Cibaligo. 

“Di momen ini kita dapat merefleksikan rasa cinta dengan meneladani sifat-sifat beliau, sehingga dapat menjadi umat yang lebih baik,” ucapnya.

Gagan berharap, keberadaan pengajian seperti hal tersebut dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, serta menanamkan kecintaan yang mendalam kepada Nabi Muhammad SAW serta waliyullah.

"Untuk itu, atas Nama Pemerintah Desa Cihanjuang, saya memberikan apresiasi atas diselenggarakannya kegiatan ini, karena selain meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, kegiatan ini juga menjadi wahana untuk berdo’a agar kita selalu diberi bimbingan," tutupnya. (Asker/Yusuf)

    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...