Langsung ke konten utama

Sebanyak 757 Orang Kerjakan Program Padat Karya Kelurahan Baros Cimahi

Simbolis PJ Walikota Cimahi H Dikdik Suratno Nugrahawan menyerahkan sekop kepada RW-RW Kelurahan Baros. 

CIMAHI, RIN - Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi Tengah menggelar kegiatan Padat Karya di SD Mandiri 3; Jalan Abdul Haris Kecamatan Cimahi Tengah, Sabtu (22/7/2023).

Acara tersebut dihadiri PJ Walikota Cimahi, H Dikdik Suratno Nugrahawan, Asisten I bagian Pemerintahan dan Kesra Yanuar Taufik, Camat Cimahi Tengah Asep Bachtiar, Lurah Baros Aneke Puspitasari Kusumajana, Kasie Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Kota Cimahi Sopwan.

Seperti yang diungkapkan oleh PJ Walikota Cimahi, H Dikdik Suratno Nugrahawan menjelaskan bahwa pemerintah Kota Cimahi bertujuan untuk menumbuhkan Padat Karya di Kelurahan Baros.

Dikdik-pun sangat memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap digelarnya Padat Karya di Kelurahan Baros yang dipimpin oleh lurah Aneke Puspitasari Kusumajana,

Begitu pula Dikdik mengucapkan rasa terimakasihnya kepada, Camat Cimahi Tengah Asep Bachtiar,  Ketua LPM, ketua RW dan RT, serta pendamping RW di wilayah kelurahan Baros, Yang  telah bekerja keras menyelenggarakan kegiatan Padat Karya ini, demi membantu warga kelurahan Baros yang menganggur, atau setengah menganggur karena di PHK akibat Covid-19, beberapa tahun lalu.

“Saya sangat menghargai komitmen dan semangat yang tinggi dari seluruh stakeholders pada kelurahan Baros, dalam mendukung keberhasilan program-Program pembangunan kota Cimahi,” ujar Dikdik.

Khususnya Sambung Dikdik, dalam meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah RW masing-masing di Kelurahan Baros.

“Salah satunya adalah kebijakan Padat Karya (cash for work) ini,” terang Dikdik.

 Padat Karya adalah pengolahan sumber daya manusia untuk bekerja di lapangan pekerjaan yang dibuat oleh pemerintah, khususnya pemerintah daerah;

“Karena kebijakan Padat Karya sebenarnya diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak bisa bekerja karena ketidak mampuannya untuk berkompetisi mendapatkan pekerjaan, sehingga menganggur atau tidak memiliki penghasilan tetap, bahkan akibat Covid-19, banyak karyawan pabrik yang di PHK, di Cimahi ada sekitar 500 Pabrik,” katanya.

Melalui keputusan Wali Kota Cimahi Nomor 500/KEP.994-EKOSDA/2023  Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan One Product One RW, (OPOR).

“Kita peduli lingkungan bersih dan Padat Karya, Pemerintah Kota Cimahi melaksanakan 3 (Tiga) kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan ekonomi lokal, kualitas lingkungan serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat di wilayah kota Cimahi,”tandasnya.

Itupun, kata Dikdik, untuk mengurangi tingkat pengangguran perlu dilakukan upaya perluasan kesempatan kerja melalui penyelenggaraan Padat Karya dalam kegiatan pembangunan.Begitu pula yang disampaikan oleh Lurah Baros, Aneke Puspitasari Kusumajana, bahwa Padat Karya yang akan dilakukannya yaitu untuk pembersihan sungai sepanjang aliran sungai yang terbentang dari RW 1, RW 3, RW 9, RW 10 dan RW 11.

Direncanakan pembersihan aliran sungai tersebut akan di kerjakan sebanyak 400 orang.

“Karena pembersihan sungai ini kami laksanakan dengan harapan sungai yang melintas di kelurahan Baros tidak tercemar oleh sampah, baik itu sampah organik maupun sampan non organik,” tuturnya.

Tujuan dari pembersihan sungai tersebut, kata Aneke tujuannya dengan air sungai yang bersih, juga diharapkan air sungai yang bersih dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih,

“Meskipun nantinya kami memerlukan teknik untuk Penjernihan air bersih dari sungai tersebut,” harap Aneke.

Ditegaskan pula oleh Aneke, bahwa pembersihan aliran sungai di Kelurahan Baros tersebut tidak hanya di lakukan dalam Padat Karya saja, hal tersebut juga dapat dilakukan secara berkelanjutan nantinya.

Padat Karya yang saat ini sudah terjadwal di Kelurahan Baros yaitu, pemeliharaan jalan lingkungan di RW 4, pemeliharaan gorong-gorong di RW 6 dan RW 22,

“Pemeliharaan Gapura di RW 7, pemeliharaan Gang di RW 9, pemeliharaan MCK di RW 12, pemeliharaan drainase di RW 13 dan RW 21, dan kegiatan Padat Karya ini dilaksanakan seluruhnya sekitar 757 orang,” papar Aneke. (Bagdja)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...