Langsung ke konten utama

BEA Indonesia Gelar Seminar & Gathering Bertajuk "Level Up Your Professionalism and Career in Building Engineer with BEA”

Seminar & Gathering BEA Indonesia di Titan Center, Bintaro - Tangerang Selatan

JAKARTA, RIN - Building Engineers Association (BEA) Indonesia menggelar Seminar & Gathering bertajuk "Level Up Your Professionalism and Career in Building Engineer with BEA”, di Jl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/B1.5 No.7, Pd. Jaya, Kec. Pd. Aren, Tangerang Selatan, Sabtu (19/8/2023).

Acara tersebut dihadiri Ketua Umum BEA Indonesia Christoporus Mujiatmoko, Pendiri BEA Indonesia Jimi Grapina (Rumah Sakit Pertama), Djohari Tatang (Mal Kelapa Gading), Badan Pengurus Wilayah (BPW) BEA Jawa Barat, BPW Jawa Timur, BEA Lampung, BEA Jawa Tengah, BEA Banten, BEA Aceh dan Satu Badan Pengurus Cabang (BPC) BEA Bogor.

Salah seorang pendiri BEA Indonesia, Jimi Grapina, menjelaskan sejarah berdirinya BEA Indonesia,

"BEA Indonesia berdiri pada tanggal 22 Januari 2009, awalnya kita di kepengurusan Asosiasi Ahli Teknik Hotel Indonesia (ASATHI)," terangnya.

Berawal dari ASATHI itulah 11 anggota ASATHI berembug untuk membentuk suatu asosiasi yang tidak terpaku hanya di bidang perhotelan saja.

"Jadi, kita berinisiatif untuk membentuk asosiasi yang lebih general atau lebih umum," ungkap Jimi.

Akhirnya Jimi beserta rekan-rekannya membentuk Asosiasi Building Engineers.

"Kami mengambil nama Building, karena kita di gedung, jadi bisa mengcover semua jenis gedung, tidak hanya spesifik bangunan hotel saja atau apartemen atau lainnya, dan nama Engineers itu sendiri, karena kita tidak membatasi jabatan, jadi seluruh Engineers dari level teknisi maupun Direktur Engineer ataupun owner di bidang gedung, silahkan, very welcome," paparnya.

Adapun 11 orang pendiri BEA Indonesia adalah sebagai berikut ;

1. Djohari Tatang (Mal Kelapa Gading)

2. Didik Kurniadi (Mangga Dua Square)

3. Heri Satria Abrianto (Hotel Nikko)

4. Muhdi Agustianto (Sultan Hotel)

5. Hariyono (Menara Kuningan)

6. Mardi Utomo (Ritz Carlton)

7. Gatot Surya Widjaya (Senayan City)

8. Hariyanto (JSI)

9. Martono (Le Grandeur)

10. Triyanto (Univ. Al Azhar Indonesia)

11. Jimi Grapina (RS Pertamina).

Ditambahkan Jimi, bahwa teknisi gedung di Indonesia itu dapat lebih naik nilai ekonominya.

"Disamping ingin naik nilai ekonominya juga kualitasnya, karena disini kita sering melihat gedung milik orang asing, jabatan tertingginya itu pasti orang asing, tidak bisa orang Indonesia, karena investornya itu orang asing," ungkapnya.

Melihat semua itu, sambung Jimi, maka dibentuklah asosiasi ini,

"Kedepan, lembaga ini ingin menjadi lembaga bersertifikasi, karena kita ingin mempunyai standar, jadi jangan sampai nanti sembarang investor orang asing datang ke Indonesia untuk mempekerjakan sebuah gedung," ulasnya.

Jadi, ia berharap pengerjaan gedung itu dikelola oleh bangsa sendiri yang benar-benar berkompeten.

Disinggung dalam masalah perekrutan member BEA, Jimi menjelaskan,

Pendiri BEA Indonesia Jimi Grapina (Kanan) dan Ketua Umum BEA Indonesia Christoporus Mujiatmoko (Kiri)

"Berawal dari hubungan pertemanan, lalu dari perkumpulan itu kita sosialisasikan asosiasi ini beserta tujuannya, meskipun tidak mudah dan butuh proses yang panjang," terangnya.

Termasuk untuk memperkenalkan kepada pihak pemerintah, juga menurut Jimi itu tidak gampang,

"Seperti pendekatan dengan Kementrian PUPR, Kementrian ESDM, dan yang paling intens dengan Kementrian ESDM karena pada saat pelaksanaannya, yang paling sering diurus itu energi, penggunaan energi, seperti audit energi, saving (Penghematan) energi, jadi dalam pengelolaan gedung sebuah perusahaan itu dalam penghematan energinya, walaupun teknologi terbaru, tetapi harus bersifat lebih hemat, jadi walaupun penggunaan listrik makin besar atau peralatan listrik makin besar, itu tidak mesti penggunaan energinya tambah besar," bebernya.

Sementara, Ketua Umum BEA Indonesia Christoporus Mujiatmoko yang akrab dipanggil Christo ini, saat dikonfirmasi usai acara menjelaskan, bahwa tujuan diadakannya Gathering BEA Indonesia.

"Untuk bersilaturahmi dari semua member baik BEA Pusat maupun Daerah," ujar Christo.

Disamping bersilaturahmi, sambung Christo, juga untuk sharing untuk mencapai level up (Naik tingkat) sebagai Engineers.

"Tidak hanya dari sisi skill saja, tetapi dari soft skill kita juga harus ditingkatkan untuk kemajuan para Engineers BEA Indonesia," jelasnya.

Dikatakannya, total member BEA Indonesia ini sebanyak 600 member. Dan BEA Indonesia baru saja mengukuhkan kepengurusan Badan Pengurus Wilayah (BPW) Jawa Barat, dan akan menyusul pengukuhan kepengurusan BPW Lampung, BPW Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Selanjutnya, kata Christo kembali, pengembangan BEA Indonesia sampai saat ini, sudah memiliki BPW di Lima Provinsi di Indonesia seperti BEA Jawa Barat, BEA Lampung, BEA Jawa Tengah, BEA Jawa Timur, BEA Banten dan Satu Badan Pengurus Cabang (BPC) BEA Bogor dengan total anggota BEA Indonesia seluruhnya sampai saat ini lebih dari 1000 orang.

Dipertegas juga oleh Christo, bahwa tujuan dibentuknya BEA Indonesia bertujuan untuk mewadahi praktisi engineer yang bertugas di berbagai properti sehingga informasi teknologi, additional knowledge, problem solve dan komunikasi sesama engineer akan lebih terjalin demi terciptanya enegineer yang handal dan berdaya saing secara Global.

"Tugas dan tanggung jawab BEA Indonesia kepada anggotanya adalah mutlak harus diwujudkan melalui berbagai event, trainee, sertifikasi, bahkan kerjasama dengan dunia pendidikan sekalipun sebagai langkah nyata didalam mewujudkan Visi Misi BEA Indonesia dan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BEA Indonesia," tegasnya.

"Level Up Your Professionalism and Career in Building Engineer with BEA” (Tingkatkan Profesionalisme dan Karir Anda dalam Insinyur Bangunan dengan BEA) adalah salah satu seminar dari sekian banyak seminar yang sudah BEA lakukan untuk Upgrade Knowledge seluruh anggota BEA Indonesia dan seluruh Engineer di Indonesia pada umumnya.

Seminar yang dihadiri lebih dari 200 Engineer anggota BEA Indonesia dan Asociation Engineer di Indonesia tentu saja mendapat support Vendor sebagai Partner BEA Indonesia seperti : 

PT. Matur Nuwun Nusantara, PT. Andalan Mutu Energy, PT. Tri Bangun Persada, PT. Radco Primajaya, PT, Surya Prima Pharma, PT. Vektordaya Mekatrika, PT. Infrastruktut Digital Indonesia, Belimo Automation Malaysia Sdn, Bhd, PT. Sei Liput Perdana, PT. Dewata Vulcanindo Suryajaya, PT. Sawell Austindo, 

PT. Louserindo Megah Permai, PT. Sarana Energy Investama, PT. Energi Automation Sistem, PT. Rajawali Hyoto, PT. INE JAYA, DAB Pumps Indonesia, Ecomax Solutions Pvt Ltd, PT. Prawira Karya, PT. Duta Fuji Electric, PT. Sumber Usaha Radiator, PT. Lion Solusi Sejahtera, PT. Mitsubishi Electric Indonesia, SUN Energy, WAKENI & Pelita Promo Internusa, PT. Primajaya Selaras dan  PT. Interindo Widya Utama. (Sinta)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...