Langsung ke konten utama

HPSN Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Dengan Tema Atasi Sampah Plastik Dengan Produktif

Bersama PJ Walikota Cimahi Dicky Saromi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Chanifah Listyarini mendampinginya menyaksikan pengolahan makanan nabati

Cimahi, RIN – Dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi dengan tema Atasi Sampah Plastik Dengan Produktif, yang di gelar di Taman Kehati Jl. Cipageran Asri, Cipageran, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jum’at (23/2/2024).

Tujuan dari mengambil tema tersebut menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menjelaskan, bahwa HPSN di tahun 2024 ini yaitu bagaimana cara terbaiknya untuk mengatasi sampah plastik bisa jadi produktif.

“Karena dalam memperingati hariHari Peduli Sampah Nasional tahun 2024 ini, yang dimulai dari longsornya TPA Leuwigajah pada tahun 2005 sehingga memakan korban sebanyak 157 orang yang tewas,” ucap Chanifah Listyarini yang akrab dipanggil Rini ini.Diakui oleh Rini, terkait masalah persampahan sampai hari ini belum terselesaikan dan belum tuntas.

“Apalagi dalam kurun waktu beberapa tahun 35 TPA di Indonesia yang terbakar, kalau dulu longsor, Sekarang terbakar,” ungkap Rini.

Jadi ponitnya adalah masalahnya sampah belum bisa ditangani.

“Oleh karena itu untuk Kota Cimahi, pada tahun 2023, kita ingin langkah nyata, dan akhirnya merubah sampah itu tidak menjadi masalah bagi masyarakat Kota Cimahi,” terang Rini.

Selanjutnya menurut Rini kembali, bahwa ditahun 2023 yang diawali dengan Grak Ompimpah (Gerakan Orang Cimahi memilah sampah).

“Makanya untuk tahun 2024 Grak Ompimpah kita teruskan dengan nama Program Tepung Grak Ompimpah, yang artinya menyiapkan teknologi pendukung untuk orang Cimahi Pilah Sampah," jelasnya.

Sedangkan program lainnya adalah Pentas Bank Sampah yang artinya untuk Peningkatan kapasitas Bank Sampah.

“Jadi bagaimana kita kedepannya masalah sampah, masyarakat tidak lagi tergantung ke TPA,” harap Rini.Caranya yaitu pilah sampah harus tetap mutlak dilakukan oleh masyarakat Cimahi yang sangat peduli terhadap sampah.

“Setelah itu setiap wilayah membuat RW jadi dari 312 RW di Kota Cimahi wajib untuk membuat tong sampah sehingga dia bisa mengelola sampah mana, yang bisa menjadi nilai jualnya, istilah kerennya high feliu (feliu tinggi) dan dapat dijual ke Bank Sampah yang menampungnya,” ucap Rini.

Jadi dengan high feliu tersebut, masalah sampah akan selesai tanpa melalui prosesing yang ada di Dinas Lingkungan Hidup yang saat ini disediakan di daerah Santiong dan Lebak Saat.

“Sehingga apabila itu dapat selesai, yang dilakukan di masyarakat yang anorganik, yang high feliu dan sampah organik yang bisa di olah dengan komposting, hal itu bisa diselesaikan di wilayah, sehingga nanti residunya saja yang bisa dikirim ke TPS, dan nantinya akan kami olah di Santiong dan Lebak Saat,” imbuh Dia.

Rini memastikan kedepannya polemik masalah sampah masyarakat Kota Cimahi, tidak akan tergantung lagi kepada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Rinipun saat disinggung terkait masalah pilah sampah oleh masyarakat ada yang mau memilih sampah dan ada juga yang tidak mau karena kesibukannya masing-masing. Menurut Rini pihaknya akan tegakkan Peraturan Daerah (Perda) masalah pengelolaan sampah.

“Karena kita juga sudah mempunyai perda yang sangat kuat di tahun 2019, kemarin kita masih sangat lunak melakukan itu, kedepannya kita mempunyai perda, ya kita ikuti aturan perda itu dan sangsinya,” tegas Rini. (Bagdja)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...