Langsung ke konten utama

Dua hari Lagi Masa Pensiun Dini, Dikdik Suratno Nugrahawan Sekda Kota Cimahi Berpamitan Kepada Para ASN


Cimahi RIN, – Dikdik Suratno Nugrahawan Selaku Sekda Kota Cimahi, dalam masa pensiunnya tinggal menghitung hari ini, tepatnya pada tanggal 1 Agustus 2024, dan purna tugasnya sampai tanggal 31 Juli 2024 sekira pukul 15.30 WIB, karena Dikdik akan lebih fokus dalam kancah politik mencalonkan Walikota Cimahi 2024-2029.

Dikdik sebelumnya in juri time, terlebih dahulu berpamitan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) kota Cimahi dalam upacara apel pagi terakhir kalinya sebagai ASN di lapangan upacara Pemkot Cimahi, Selasa (30/7/2024).

Dalam pamitan tersebut, Dikdik yang bertugas sebagai pembina upacara, dengan suasana haru, dan penuh kehidmatan, Dikdik lalu menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh ratusan ASN, yang mengikuti apel tersebut.

Di hadapan ratusan ASN, Dikdik juga menitipkan pesan ASN harus optimal dalam menjalankan tugasnya, karena harapan masyarakat kepada Pemerintah Kota Cimahi begitu tinggi, serta menjaga silaturahmi dan kekompakan dengan sesama rekan kerja.

“ASN harus menjalankan tugasnya secara maksimal melalui bagaimana, antara satu dan yang lainnya harus bisa menjaga silaturahmi, kebersamaan, kekompakan, kolaborasi, saling mengingatkan, dan saling menjaga,” papar Dikdik.

Ia menekankan pentingnya ASN Kota Cimahi untuk menjaga integritas. Mengingat lagi kebelakang, bagaimana akhirnya Cimahi bisa lahir setelah sebelumnya hanya sebagai kota administratif.

Ia juga meminta maaf pada ASN dan rekan sejawatnya selama berkarir dengan puncak jabatannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi selama lima tahun terakhir.

“Saya juga mohon maaf bilamana dalam menjalankan tugas saya menyadari banyak ketidaksempurnaan, sekali lagi saya minya maaf,” ucap Dikdik.

Setelah resmi mengundurkan diri per 1 Agustus 2024, dia akan fokus maju di Pilkada Kota Cimahi 2024.

“Insyaallah (maju di Pilkada), doakan saja semoga pilihan ini langkah terbaik untuk Cimahi lebih baik,” ujar Dikdik 



(Bagja).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...