Langsung ke konten utama

Penanganan Banjir Menjadi Skala Prioritas di Musrenbang Kelurahan Citeureup

Lurah Citeureup Rusli Sudarmadi (atas) foto bersama jajaran (bawah)


CIMAHI, RIN - Setelah dilaksanakannya Focus Group Discussion (FGD) pada hari Selasa 14 Januari 2025, Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Partisipatif Tahun 2025, yang digelar di Aula kantor Kelurahan Citeureup, Jl. Encep Kartawiria No. 29, Citeureup Cimahi Utara, (Jum'at, 17/1/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh Binwil Kelurahan Citeureup Kepala Dinas Sosial dan Kepala BKPSDMD Kota Cimahi atau yang mewakili, Camat Cimahi Utara Rully Sulfanorida, Lurah Citeureup Rusli Sudarmadi, S.Ip, Kasi Pemerintahan Kelurahan Citeureup Aep Saepudin, Ketua LPM Kelurahan Citeureup Anugerah Hermansyah, para Ketua RW Kelurahan Citeurep beserta delegasi, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan para tamu undangan lainnya.

Turut hadir anggota DPRD Kota Cimahi Dapil Kelurahan Citeureup Cipageran, yang terdiri dari H. Enang Sahri Lukmansyah dari Fraksi NasDem, Ayi Khusnayaddi dari Fraksi Golkar dan Rika Lis Indarti dari Fraksi PKS.

Lurah Citeureup Rusli Sudarmadi mengatakan bahwa kegiatan Musrenbang adalah tahapan lanjutan dari kegiatan FGD setelah rembug warga di tingkat RW.

"Dari ke 4 bidang itu ada 86 usulan yang kita rangkum dari Rembug Warga Tahunan di tingkat RW, ini Alhamdulillah kita break down, masing-masing bidangnya ada 10 prioritas, baik dari bidang Ekonomi, Fisik, Sosial Budaya dan Pemerintahan," ujar Rusli.

Dan pada Musrenbang tadi telah dilakukan penandatanganan berita acara, sambung Rusli,

"Kita akan kawal sampai di tingkat Kecamatan, dan mudah-mudahan bisa lanjut sampai tingkat Kota," harapnya.

Saat disinggung mengenai masalah banjir, dikatakan Rusli, masih menjadi skala prioritas utama di bidang fisik.

"Karena penanganan banjir ini harapan dari masyarakat, mudah-mudahan bisa direalisasi," ucapnya.

Adapun solusi dari permasalahan banjir yang selalu diajukan pada Musrenbang dari tahun ke tahun, menurut Rusli, Pemerintah sudah memberikan solusi untuk penanganan banjir di Kelurahan Citeureup ini.

"Dengan dibuatkannya drainase baru kemudian juga dari dinas-dinas terkait sudah melakukan pembersihan-pembersihan terhadap saluran-saluran sungai yang ada di kita, tetapi yang namanya banjir itu tidak bisa ditahan, karena kadang-kadang kita juga repot kalau berbicara tentang banjir, sumbernya itu darimana saja," ungkapnya.

Rusli harapkan dengan adanya kegiatan Musrenbang ini, apa yang menjadi segala aspirasi masyarakat dapat terus dikawal dan terealisasi.

Begitu pula diungkapkan oleh Ketua LPM Kelurahan Citeureup Anugerah Hermansyah yang biasa disapa Uckeu ini, menerangkan bahwa terdapat 86 usulan dari masing-masing bidang.

"Bidang Ekonomi ada 12 Usulan, Bidang Pemerintahan 19 Usulan, Bidang Sosial dan Budaya 24 Usulan, dan di Bidang Fisik atau Infrastruktur 31 Usulan," ucap Uckeu.

Dimana dari 86 usulan di tiap bidang tersebut, sambung Uckeu, terdapat 10 skala prioritas yang dibacakan pada Musrenbang tadi.

"Diantaranya yang utama, di bidang Ekonomi itu yang paling menonjol, pemberantasan Bank Emok dan Rentenir, kemudian di bidang Sosial dan Budaya masalah Santunan, lalu di bidang Fisik ada permasalahan banjir, dan yang terakhir di bidang Pemerintahan, suatu hal yang biasa yaitu masalah usulan peningkatan insentif untuk para RW dan lembaga kemasyarakatan lainnya," pungkasnya.

Camat Cimahi Utara Rully Sulfanorida (kanan atas), Ketua LPM Kelurahan Citeureup Anugerah Hermansyah (topi putih) dan 3 anggota DPRD Kota Cimahi, Rika Lis Indarti (batik ungu), H. Enang Sahri Lukmansyah (batik maroon) dan Ayi Khusnayaddi (batik hitam)


Sementara itu, Camat Cimahi Utara Rully Sulfanorida, usai menghadiri Musrenbang Kelurahan Citeureup mengatakan, bahwa dirinya telah mempersiapkan untuk kegiatan Musrenbang di Kecamatan.

"Kita sudah mempersiapkan untuk Musrenbang tingkat Kecamatan, makanya saya hadir di Musrenbang Kelurahan Citeureup dan Cipageran," ucap Rully.

Terkait program-program usulan di tiap bidang pada Musrenbang Kelurahan, menurut Rully,

"Hasil dari Musrenbang kelurahan-kelurahan akan dibawa di tingkat Kecamatan pada tanggal 3 Februari 2025," tuturnya.

Pada kegiatan Musrenbang, Rully menyampaikan kepada masyarakat untuk jangan hanya mengandalkan pemerintah saja.

"Tetapi masyarakat juga harus turut serta, bukan hanya sekedar mengusulkan, tetapi ikut serta juga di dalam upaya pembangunan, kepedulian kita terhadap lingkungan, terhadap masyarakat sekitar kita, dan tetangga kita seperti apa," pesannya.

Dan Rully pun mengharapkan agar kegiatan Musrenbang ini harus tetap terpelihara di masyarakat, karena kegiatan ini dibutuhkan oleh Pemerintah dan masyarakat.

"Masyarakat harus tetap semangat, ikut berpartisipasi dalam pembangunan Kota Cimahi menuju Cimahi yang lebih baik," pungkasnya.

(Sinta)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...