Langsung ke konten utama

Munas II Paguyuban Asep Dunia,Membangun Pemimpin yang Kapabel, Kredibel, dan Amanah

 


Jawa Barat, RIN - Paguyuban Asep Dunia (PAD) sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 sebagai forum tertinggi organisasi untuk menentukan arah kebijakan ke depan. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dari berbagai daerah, serta tamu undangan, termasuk perwakilan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat.


Salah satu agenda utama Munas adalah pemilihan Presiden PAD. Asep Ruslan, yang saat ini menjabat sebagai presiden, memilih untuk tidak mencalonkan diri kembali demi memberi kesempatan kepada pemimpin baru.


"Saya ingin memberikan ruang bagi figur baru dengan energi dan ide segar. Saya akan mendukung penuh siapa pun yang terpilih," ujarnya.


Paguyuban Asep Dunia didirikan pada 1 Agustus 2010 di Jakarta oleh lima tokoh bernama "Asep". Berawal dari komunitas kecil, kini PAD memiliki lebih dari 12.000 anggota dari berbagai daerah dan mancanegara.


Organisasi ini fokus pada empat pilar utama: agama, sosial, budaya, dan pendidikan. Beberapa program unggulan PAD meliputi:


Arjuna (Pasukan Gerak Cepat), inisiatif sosial untuk membantu masyarakat.


Pengajian dan kegiatan keagamaan.


Bantuan pendidikan dan aksi sosial.


Meskipun banyak anggotanya terlibat dalam politik, PAD menegaskan posisinya sebagai organisasi netral dan independen yang mengutamakan kebersamaan dan manfaat sosial.


Ketua Dewan Pembina PAD, Mayjen Purn. Asep Kuswani, menegaskan pentingnya menjaga solidaritas dan eksistensi organisasi.


"Kita harus tetap kompak dan mempertahankan nilai kebersamaan. Selain itu, kita juga harus siap menjaga bangsa ini dari berbagai tantangan," tuturnya.


Ia menekankan tiga komponen utama dalam perjuangan PAD:


1. Komponen Pertahanan  Menjaga nilai-nilai kebangsaan dan stabilitas sosial.


2. Komponen Cadangan – Menyiapkan generasi muda yang berdaya saing tinggi.


3. Komponen Pendukung – Membangun kerja sama dan memperluas manfaat organisasi.


Harapan dan Masa Depan Paguyuban Asep Dunia


Munas ke-2 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran PAD di masyarakat. Dengan kepemimpinan baru yang akan terpilih, diharapkan organisasi ini terus berkembang dan semakin berkontribusi dalam bidang sosial, budaya, dan pendidikan.


Sebagaimana moto mereka:


"Dari Asep, oleh Asep, untuk dunia!"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...