Langsung ke konten utama

Kecamatan Wanayasa Raih Posisi Ke 3 Pada Pestival Dulag Purwakarta 2025/1446 H


    Purwakarta, RIN - Kecamatan Wanayasa Pada Lomba Dulag Purwakarta Tahun 2025/1446 H, sukses raih Peringkat Ke 3 katagori kecamatan, Wanaysa yang diwakili Desa Sumurugul masuk dalam putaran 3 besar tingkat kabupaten.

Kreasi Unik paduan bambu yang setiap kali perlombaan Desa Sumurugul selalu menggunakan bambu sebagai bahan material lokal, terpadu dengan anyaman kreatifitas warganya mengantarkan Juara.


Kades Sumurugul H Dani Mubaroq memberikan ucapan terimakasih atas penghargaan yang diberikan Bupati Purwakarta," Alhamdulillah Kali ini walaupun dengan Juara ke 3 pada Fesival Dulag Purwakarta kami  sangat bahagia dan apresiasi buat Warga yang selalu semangat, dan terimakasi kepada Camat Wanayasa yang memberikan kepercayaan kepada Desa Sumurugul sebagai perwakilan dari 15 desa yang ada di kecamatan Wanayasa untuk mewakili Festval Dulag Purwakarta," Ungkapnya.  


Acara yang diikuti oleh 17 kecamatan dan selururuh Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Purwakarta ini menampilkan semarak budaya dan semangat keagamaan yang begitu kental.


Dulag, dengan tradisi uniknya yang telah diwariskan turun-temurun,  merupakan ekspresi syukur dan kegembiraan yang autentik, di mana lantunan takbir dan irama musik tradisional berpadu menciptakan harmoni yang memikat, menyambut datangnya Idul Fitri dengan penuh sukacita.

 

Peserta dari berbagai kecamatan tampil dengan kostum unik dan iringan musik tradisional Jawa Barat, seperti angklung dan gendang, menciptakan harmoni yang memukau.  Lantunan takbir yang menggema di seluruh alun-alun semakin menambah semarak suasana malam takbiran, menciptakan atmosfer kebersamaan yang begitu terasa.

 

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin menyampaikan bahwa Festival Dulag merupakan wujud sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.  


Ia juga menekankan bahwa momen Ramadan dan malam takbiran merupakan saat yang penuh berkah, dan berharap perayaan ini dapat membawa kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Purwakarta serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan.

 

Lebih dari sekadar perlombaan, Festival Dulag juga bertujuan untuk melestarikan budaya dan tradisi Islam di Purwakarta. Inovasi tahun ini berupa perlombaan menggaungkan Asmaul Husna menambah nilai religius acara tersebut, diharapkan dapat meningkatkan keberkahan bagi peserta dan masyarakat.

 

Penilaian festival didasarkan pada beberapa kriteria utama, meliputi kualitas vokal takbir, irama dulag, harmonisasi alat musik, dan kreativitas penampilan budaya.


Wakil Bupati berharap Festival Dulag dapat terus berlanjut dan berkembang setiap tahunnya, menjadi ajang yang mempererat silaturahmi dan memperkokoh nilai-nilai keagamaan serta kebudayaan di Purwakarta.

 

"Festival Dulag bertujuan untuk meningkatkan kegairahan dalam mengingat asma Allah, serta merayakan malam takbiran bersama-sama di satu titik, tanpa membeda-bedakan kalangan masyarakat," kata Abang Ijo Hapidin.

 

Pemenang Festival Dulag 2025 Kabupaten Purwakarta:

Kategori Perangkat Daerah

 - Juara 1: Damkar

 - Juara 2: Disdik

 - Juara 3: Bapenda

Kategori Kecamatan:

 - Juara 1: Kecamatan Purwakarta

 - Juara 2: Kecamatan Cibatu

 - Juara 3: Kecamatan Wanayasa

 

Festival Dulag 2025 Kabupaten Purwakarta, telah sukses menjadi perayaan malam takbiran yang meriah dan bermakna bagi masyarakat Purwakarta, menggabungkan unsur budaya, keagamaan, dan kebersamaan dalam satu perhelatan yang indah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...