Langsung ke konten utama

DPRD Kota Cimahi Perkuat Ketertiban Umum Melalui Sosialisasi Raperda, Gaet Dukungan Penuh Masyarakat


 

Cimahi, RIN 29 Mei 2025 – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan nyaman bagi warganya. 



Langkah konkret terbaru adalah dengan gencar melaksanakan sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat.


 Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan draf regulasi, tetapi juga untuk menjaring masukan konstruktif serta menumbuhkan kesadaran kolektif di kalangan masyarakat.


Kegiatan sosialisasi yang difasilitasi oleh Sekretariat DPRD Kota Cimahi ini menjadi platform penting untuk menjelaskan poin-poin krusial dalam raperda. Acara ini juga mengusung semangat "BerAKHLAK", akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, yang mencerminkan etos kerja profesionalisme dan integritas yang dipegang teguh oleh jajaran pemerintah daerah. 


Para pimpinan dan anggota DPRD yang terlibat langsung dalam penyusunan raperda turut hadir, memberikan penjelasan langsung kepada peserta.


Pentingnya Pemahaman Masyarakat Jadi Kunci

Anggota DPRD Kota Cimahi, Aida Cakrawati Konda, dalam wawancara terpisah, secara khusus menekankan urgensi pemahaman masyarakat terhadap substansi dari perda ini. 

Aida Cakrawati Konda Anggota DPRD Kota Cimahi Fraksi Demokrat


"Kami telah melaksanakan sosialisasi peraturan daerah tentang ketertiban umum," ujar Aida.


 "Saya sangat berharap masyarakat harus paham betul akan isi dan tujuan dari perda ini." Menurutnya, pemahaman yang menyeluruh dari warga adalah fondasi utama bagi keberhasilan implementasi peraturan tersebut di lapangan. 


Tanpa pemahaman, kepatuhan akan sulit dicapai, dan tujuan perda tidak akan optimal.

Perda tentang Ketertiban Umum ini mencakup spektrum yang luas, mulai dari pengaturan penggunaan fasilitas publik, penataan lingkungan, hingga etika berperilaku di ruang komunal. 


Tujuannya adalah menciptakan tata kehidupan bermasyarakat yang lebih teratur, minim konflik, dan kondusif untuk segala aktivitas.


Sinyal positif dari masyarakat pun mulai bermunculan. Salah seorang perwakilan pengurus dari wilayah warga telah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dalam mengawal gagasan ini. Ia bahkan berkomitmen untuk menjadi pelopor di lingkungannya.



 "Beliau akan mengajak masyarakat lain di wilayahnya untuk mematuhi peraturan daerah tentang ketertiban umum," ungkap Aida Cakrawati Konda dengan nada optimis, menyambut baik inisiatif dari akar rumput ini.



Dukungan langsung dari perwakilan warga ini adalah indikator krusial bahwa raperda ini memiliki potensi besar untuk diterima dan diterapkan secara efektif. Keterlibatan aktif dari tokoh-tokoh masyarakat di tingkat wilayah sangat vital dalam menyebarkan informasi, membangun kesadaran, dan mendorong partisipasi warga secara luas. Ini menunjukkan adanya sinergi yang harmonis antara pembuat kebijakan dan elemen masyarakat.



Diharapkan, kolaborasi semacam ini akan menjadi contoh inspiratif bagi wilayah-wilayah lain di Kota Cimahi, memantik semangat kebersamaan dalam menjaga ketertiban umum. Dengan demikian, budaya tertib dan patuh aturan dapat terinternalisasi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Cimahi. DPRD Kota Cimahi menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang dialog dan menerima masukan dari berbagai pihak, demi penyempurnaan raperda dan keberhasilan implementasinya di masa mendatang, demi terwujudnya Kota Cimahi yang lebih tertata, aman, dan sejahtera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...