Darurat Regenerasi dan Kesehatan Tanah: Mimbar Sarasehan KTNA Jabar Soroti Masa Depan Pangan Lokal


PURWAKARTA, 13 November 2025. Mimbar Sarasehan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Jawa Barat Tahun 2025, yang digelar di Kebun Istimewa Purwakarta, menjadi forum penting yang tidak hanya merayakan capaian, tetapi juga menyoroti tantangan krusial dalam sektor pangan. Acara yang mengumpulkan lebih dari seribu petani dari 27 kabupaten/kota ini mengusung tema “Teknologi Pertanian Berkelanjutan Berbasis Spesifik Lokalita untuk Jawa Barat Istimewa.”

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, M.Si., mengapresiasi kenaikan produksi gabah kering giling (GKG) yang mencapai 10 juta ton, menjadikan Jawa Barat surplus beras dan berada di posisi kedua nasional. Namun, di balik angka tersebut, tersembunyi masalah serius.

Dadan Hidayat memaparkan, dari total 3,66 juta petani di Jawa Barat, 70 persen di antaranya berusia di atas 40 tahun. “Regenerasi petani menjadi tantangan serius bagi masa depan pangan kita,” tegasnya. Kekhawatiran ini diperparah dengan status kesehatan tanah, di mana 88 persen lahan pertanian kini dikategorikan "sakit" dan mendesak perbaikan melalui pupuk organik.

Tantangan lainnya termasuk alih fungsi lahan dan cuaca ekstrem. Menanggapi hal ini, Pemprov Jawa Barat memprioritaskan "Dua kata kunci: berkelanjutan dan jangan mengorbankan tanah," melalui program pertanian organik, peningkatan indeks pertanaman, serta pembangunan irigasi dan pengelolaan air yang hemat.

Sektor peternakan dan perikanan juga menghadapi isu serupa. Walaupun memiliki potensi 1,3 juta ton perikanan, sebagian besar hasil belum diolah optimal. Namun, inovasi riset Balai Benih Ikan Wanayasa telah melahirkan varietas unggul seperti ikan nila Nirwana dan ikan mas Marwana, serta lele Mutiara yang efisien masa panen. Di sektor peternakan, Pemprov terus mengendalikan penyakit mulut dan kuku (PMK) serta penyakit kulit LSD, sembari mengembangkan ayam lokal Sentul yang tahan cuaca.

Ketua KTNA Jawa Barat, Otong Wiranta, menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor agar program petani selaras dengan kebijakan pemerintah, mewujudkan visi KTNA: “Maju dan Sejahtera.”

Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat, dr. Agung Darwis Suriaatmadja, membuka acara, mengapresiasi semangat peserta yang berkumpul untuk memperkuat sinergi petani, nelayan, dan pemerintah. Pameran produk unggulan dari seluruh daerah menjadi bukti nyata kekayaan lokal, dari paprika Lembang, mangga Indramayu, hingga kopi Gunung Puntang, yang menggambarkan kesiapan petani Jawa Barat menghadapi masa depan, asalkan komitmen pada keberlanjutan lahan terus ditegakkan.

Asep Salman

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Android