Salurkan Bantuan Pangan, Kades Cibodas Sebut Penurunan Jumlah Penerima Tanda Ekonomi Warga Membaik

Bandung barat – Pemerintah Desa Cibodas kembali menyalurkan bantuan pangan berupa beras dan minyak goreng kepada ribuan warganya. Namun, di balik rutinitas pembagian bantuan sosial ini, terdapat tren positif yang disoroti oleh Kepala Desa Cibodas, Didin Sukaya, yakni menurunnya jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dinilai sebagai indikator membaiknya kesejahteraan masyarakat.

Total sebanyak 1.279 KPM menerima paket bantuan yang terdiri dari 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng. Angka ini mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai sekitar 1.600 penerima.

Fleksibilitas Waktu untuk Warga Petani

Proses penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap di kantor desa. Mengingat mayoritas penduduk Desa Cibodas berprofesi sebagai petani, pihak desa menerapkan kebijakan jam pelayanan yang fleksibel hingga sore hari.

“Karena mayoritas warga Desa Cibodas adalah petani, mereka biasanya ke kebun dulu baru bisa mengambil bantuan. Maka kami tunggu sampai jam 4 sore,” jelas Didin Sukaya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya tetap melayani sekitar 200 warga yang baru sempat hadir di hari kedua penyaluran demi memastikan hak setiap warga terpenuhi.

Sukses Desa Bukan Banyaknya Penerima Bantuan

Terkait data penerima, Didin mengakui masih adanya tantangan di lapangan, seperti kecemburuan sosial akibat data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dari BPS yang terkadang dinilai warga tidak sepenuhnya akurat. Namun, ia menegaskan bahwa desa hanya bertindak sebagai penyalur sesuai data resmi.

Meski demikian, Didin menyoroti sisi positif dari data tersebut. Berkurangnya sekitar 300 KPM dari data sebelumnya dinilai sebagai prestasi tersendiri bagi Desa Cibodas.

“Alhamdulillah ada pengurangan jumlah penerima bantuan. Sebab keberhasilan desa itu bukan dari banyaknya warga yang menerima bantuan, tetapi jumlahnya yang berkurang setiap tahun,” tegas Didin.

Menurutnya, pengurangan ini menjadi bukti nyata adanya peningkatan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya.

Infrastruktur Vital Penunjang Lumbung Sayur

Sebagai salah satu daerah pemasok sayuran terbesar di Jawa Barat, Desa Cibodas sangat bergantung pada infrastruktur jalan. Kades Didin menyoroti urgensi perbaikan akses jalan utama desa sepanjang 1,5 km, yang saat ini baru terealisasi perbaikannya sepanjang 282 meter pada tahun 2024.

“Akses jalan ini penting karena menunjang wisata di Cibodas dan juga akses pertanian. Jalan itu modal utama petani. Maka kami memohon kepada Pak Bupati dan Pak Gubernur agar peningkatan jalan bisa diprioritaskan,” harapnya.

Selain jalan, desa ini juga membutuhkan tambahan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 40–50 titik. Didin berharap program "Jabar Caang" dapat menyentuh desa mereka untuk meningkatkan keamanan dan aktivitas warga di malam hari.

Fokus Anggaran pada Pemberdayaan

Menghadapi kebijakan baru terkait alokasi 40% Dana Desa (DD) untuk Koperasi Merah Putih, Pemerintah Desa Cibodas melakukan penyesuaian strategi pembangunan. Dengan sisa anggaran fisik yang diperkirakan sekitar Rp300 juta, fokus desa kini beralih ke pemberdayaan sumber daya manusia.

“Dana ini ingin kami prioritaskan untuk kegiatan pemberdayaan, seperti PKK, posyandu, kader stunting, dan kegiatan sosial lainnya. Mereka bekerja secara sosial, jadi perlu dukungan operasional,” tutup Didin, menegaskan komitmennya untuk menuntaskan RPJMD meski di tengah keterbatasan anggaran fisik.

Asep Salman 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Android