Langsung ke konten utama

Perapatan Pemkot Cimahi Biangkerok Kemacetan Puluhan Kilometer

Ragam Indonesia News 3 Juni 2022

Kemacetan total sering terjadi di pertigaan pemkot jalan Jati Cimahi Utara, di resahkan oleh pengguna jalan Fredy Hutasoit, (38) warga Kolmas Regency, Jum'at (3/6/2022).

"Perapatan Jati arah ke pemkot Cimahi merupakan Biangkerok kemacetan hampir setiap hari, dari waktu-kewaktu," ujar Fredy kesal.

Karena kata Fredy, terjadinya kemacetan tersebut tidak kenal waktu, pagi, siang dan sore,

"Apalagi kalau pagi dan sore saat masuk kantor dan pulang kantor, kemacetan yang paling parah," tukasnya.

Yang di sesalkan oleh Fredy, dalam kemacetan tersebut tidak ada petugas yang menertibkan dari Dinas Perhubungan.

"Harusnya cari solusi bagaimana caranya dilakukan pelebaran sampai percetakan, masa saya jarak 500 meter saja untuk mengejar acara penting, sampai telat satu jam, bayangkan aja akhirnya bubar acara kami, ini kan sudah merugikan," ujar Fredy kesal.

Hal yang sama pengguna motor Andri (30) warga Citeureup yang mau pulang kerja dari parongpong jadi telat pulang kerumah,

"Saya telat pulang kerumah, hampir setiap hari, ditempat lain seperti daerah Ciawitali, itu juga sering macet, tapi itu sewaktu-waktu kalau banyak anak sekolah renang di Ciawitali, sudah pasti kemacetan terjadi, tapi kalau hari-hari biasa lancar-lancar saja," tukas Andri.

Yang disesalkan oleh Andri, hanya di perapatan Pemkot lah yang terparah kemacetannya, karena berbagai arah tertumpu di perapatan Pemkot tersebut,

"Seperti dari daerah Jatiserut yang ke pemkot, atau sebaliknya dari pemkot ke Jatiserut terhalang kendaraan-kendaraan yang belok berlawanan arah, di tambah posisi jalan yang sempit," kesalnya.

Ditambahkan oleh Sutinah (29) warga gg Pandai Cimahi, dia juga mengeluhkan kemacetan sering terjadi setiap hari, karena tidak adanya pengaturan secara tertib,

"Kalau sore hari, saat pulang kantor, baru ada dari dishub menertibkan lokasi jalan, kalau pagi dan siang hanya tukang parkir atau polisi cepek yang sering ngatur jalan, bukannya tambah lancar malah tambah macet karena saling dahulu mendahului kendraan pada gak mau kalah, tolong dong pemerintah dapat menertibkan jalan perapatan pemkot?," Terangnya. (Bagdja)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...