Langsung ke konten utama

Respons Keluhan Masyarakat, KCIC Larang dan Pagar Lahan di DK 117 Cimahi

Hasil joint survey bersama pemilik Lahan KCIC dengan Kelurahan Utama dan Kelurahan Leuwigajah dipasang spanduk larangan penggunaan lahan tersebut.


CIMAHI, RIN - Akhirnya pihak dari Perusahaan Kereta Cepat Indonesia  China (KCIC) melakukan peninjauan ke lokasi bersama pihak Kelurahan Leuwigajah dan Kelurahan Utamaserta  Bhabinsa, ke lokasi lahan KCIC yang digunakan secara ilegal di DK 117 menjadi lahan parkir truk-truk berat, Rabu (22/11/2023).

Dari hasil perundingan tersebut, pihak dari KCIC sepakat untuk dipasang spanduk ‘Dilarang Membangun, Menggarap, Menggunakan atau merusak, Lahan dan atau Bangunan Tanpa Izin dari PT KCIC atau Kuasanya.

Hal itu bila ada yang melanggar aturan yang sudah diterapkan oleh pemilik lahan, maka akan diancam Pidana atau Penjara dalam Pasal 167 Jo pasal 385 Jo pasal 389 KUHPidana.

Plt Camat Cimahi Selatan Cepi Rustiawan juga membenarkan dari hasil peninjauan dan tindak lanjut pihak KCIC, dalam joint survey terkait pengamanan Asset KCIC yang di kelola oleh warga di DK 117 Kota Cimahi yang dihadiri oleh Departemen AM, SSHE, O & M, LA, dan Legal juga dari kewilayahan Lurah Utama dan Lurah Leuwigajah, serta Babinsa.

Dari hasil survey bersama tersebut, kata Cepi, menghasilkan kesepakatan dari mediasi tersebut yaitu 1. Tahap awal sosialisasi dan  pemasangan spanduk . 2. Setelah kosong pemasangan balok penghalang. 3. Pemagaran.

“Saya sebagai Plt Camat Cimahi Selatan mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada managemen KCIC yang respon terhadap keluhan masyarakat tentang fasum – fasos yang dipakai parkir liar kendaraan truk bermuatan beban berat dan membuat kumuh dilingkungan sekitar pinggir jalan raya leuwigajah – utama,” terang Cepi.

Karena dilihat  Cepi, bila lokasi tersebut tidak segera ditertibkan, dampak yang akan terjadi bagi para pengguna jalan.

“Kalau di musim hujan saat mobil keluar dari tempat parkir liar itu jalan menjadi kotor dan licin, hal ini sering terjadi kendaraan roda dua yang jatuh di jalan dekat lokasi itu tersebut,” ucap Cepi.

Alhamdulilah hari ini sudah dilakukan inspeksi oleh pihak KCIC, ke lokasi lahan Fasilitas Umum (Fasum) dan Fasilitas Sosial (fasos) KCIC tersebut, lanjut Cepi, 

“Masalah ini sudah dilakukan mediasi dengan pengguna lahan tanpa izin pemilik dengan persuasif dan baik, sehingga menghasilkan kesepakatan diantara pihak yang dituangkan dalam berita acara dan ditandatangani oleh masing pihak,” katanya.

Diterangkan Cepi, pihak dari KCIC, lahan miliknya mulai dipasang spanduk larangan untuk menggunakan lahan Fasum dan Fasos KCIC tersebut dan harus dikosongkan.

“Juga selanjutnya akan ada pemagaran lahan fasum fasos tersebut oleh pihak KCIC semoga apa yang kita lakukan bersama masyarakat umum sekitar lokasi, yaitu lurah Leuwigajah, lurah Utama, KCIC dan pihak-pihak terkait lebih nyaman, aman dan terjalin silaturahmi untuk kepentingan pembangunan kota Cimahi umumnya,” tandasnya.

Ajat selaku pengelola lahan parkir ilegal dan warung-warung yang berada dilahan milik KCIC tersebut, berjanji akan mengosongkan lahan tersebut secara mandiri, paling lambat pada hari Senin tanggal 27 November 2023.

Disamping itu, Ajat juga setelah dilakukan pengosongan lahan pihaknya tidak akan memanfaatkan kembali lahan tersebut secara ilegal

Setelah pengosongan lahan dari Tim Security O&M akan melakukan Patroli di area tersebut dan ditegaskan oleh pihak Departemen AM akan memasang pagar pada lahan yang masih terbuka, perjanjian tersebut ditandatangani secara bersama-sama. (Bagdja)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...