Langsung ke konten utama

Pemkot Cimahi Gelar Doa Bersama Anak Yatim dan Dhuafa, Ini Harapan Dicky

PJ Walikota Cimahi Dicky Saromi saat memberikan santunan kepada anak Yatim dan dhuafa

CIMAHI, RIN - Memuliakan Bulan Ramadan 1445 H, Pemerintah Daerah Kota Cimahi menggelar doa bersama 150 anak Yatim dan dhuafa sekaligus penyerahan santunan, di Masjid As-Salaam Kantor Pemerintah Daerah Kota Cimahi, Kamis (21/03/2024).

Hadir dalam acara tersebut, Penjabat (Pj) Walikota Cimahi, Dicky Saromi yang juga menuturkan bahwa kegiatan doa bersama dengan anak-anak yatim, piatu juga dhuafa ini merupakan wujud kecintaan serta kepedulian terhadap sesama.Menurut Dicky, kepedulian terhadap anak yatim juga dhuafa merupakan kewajiban bersama baik unsur pemerintah maupun unsur masyarakat yang mampu.

“Pemberian santunan bagi kaum dhuafa, terutama anak yatim, merupakan wujud kepedulian dari pemerintah bagi masyarakatnya. Pemerintah Kota Cimahi harus menjadi rumah bagi semua golongan, tidak hanya bagi kalangan pemerintah tapi juga masyarakat, termasuk mereka yang tidak mampu,” terangnya.

Dicky juga berpesan pada anak-anak yatim dan dhuafa yang hadir untuk selalu bersemangat dan rajin belajar.

“Agar anak Yatim dan dhuafa ini tetap semangat dan giat dalam belajar, rajin beribadah agar kelak menjadi pempimpin yang dapat dibanggakan oleh bangsa Indonesia,” pesan Dicky.Dengan anak-anak yang rajin belajar dan beribadah, Dicky berharap Kota Cimahi akan tumbuh menjadi kota yang maju namun tetap memegang teguh ajaran agama.

Dia juga menyebutkan gambaran masyarakat Kota Cimahi yang agamis tercermin dari kehidupan masyarakat yang di dalamnya terdapat sumber daya manusia yang berkualitas, baik intelektual, emosional maupun spiritual yang terimplementasi pada sikap serta perilaku hidup sehari-hari yang dilandasi oleh aturan dan norma yang berlaku di masyarakat.

Semua upaya ini bermuara pada terwujudnya kehidupan masyarakat yang sholeh atau Islami, yaitu kehidupan masyarakat yang sikap dan perilakunya terbingkai oleh ajaran, norma, aturan serta kaidah-kaidah agama.

“Kondisi seperti itu sudah barang tentu tidak dapat dicapai sekaligus, akan tetapi diperlukan adanya proses secara bertahap yang mengarah pada kondisi dimana masyarakat mampu melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan,” jelas Dicky.Hadir dalam kegiatan ini Al-Mukarrom Ustadz Ramdan Juniarsyah, M.Ag untuk memberikan tausiyah. Turut hadir juga Ketua MUI Kota Cimahi Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cimahi, Sekretaris Daerah Kota Cimahi, H Dikdik Suratno Nugrahawan, Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Lurah se-Kota Cimahi, Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Cimahi, pembimbing/koordinator anak yatim kelurahan, Ketua Ormas dan Lembaga Islam (Ketua PCNU, Pd. Muhammadiyyah, Pd. Mathlaul Anwar, Pd. Persis, Pd. PUI Kota Cimahi), Ketua FPP serta pimpinan lembaga ormas lainnya. (Bagdja)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...