Langsung ke konten utama

Adhitia Yudistira, Bencana Bukan Hanya urusan Pemerintah


 Wakil Walikota Cimahi Adhitia Yudistira

RIN Cimahi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menggelar apel pasukan Siaga Bencana, yang dilaksanakan di halaman Markas Komando (Mako) Jl. Daeng Moh. Ardiwinata Kompleks Duta Regency Kav. A-15 s.d. A-17, Cibabat, Kota Cimahi, Selasa (11/3/2025) kemarin.

Apel siaga bencana tersebut adalah dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, dalam menghadapi musim hujan dan cuaca ekstrim yang belum berkesudahan ini.

Hadir dalam apel siaga bencana ini dari berbagai instansi pemerintahan, organisasi kemasyarakatan, dan relawan yang terlibat dalam penanggulangan bencana.

Dalam acara tersebut dihadiri pula oleh Wakil Walikota Cimahi, Adithia Yudistira, menekankan pentingnya kesiapan menghadapi berbagai potensi bencana yang dapat mengancam keselamatan masyarakat, 

“Kota Cimahi sedang menghadapi tantangan cuaca ekstrem, hujan yang berkelanjutan dalam beberapa waktu terakhir telah meningkatkan risiko bencana, seperti banjir dan tanah longsor,” ucap Adhitia.

Sehingga acara ini menjadi momentum penting dalam upaya bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana, mengingat prediksi cuaca ekstrem yang kemungkinan akan berlanjut hingga bulan April 2025. 

“Meskipun saat ini cuaca tampak cerah, kita harus tetap waspada, sebab potensi hujan tiba-tiba bisa terjadi kapan saja,” cetus Adhitia.

Bahkan berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Indonesia telah mencatat 617 kejadian bencana sejak awal tahun, dengan 88 di antaranya terjadi di Jawa Barat, mayoritas disebabkan oleh fenomena hidrometeorologi. 

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk bersiap diri dalam menghadapi risiko ini. Bencana bukan hanya urusan pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama yang memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta,” terang Adhitia.

Dalam kesempatan ini, Adhitia juga menyoroti dampak bencana tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga psikologis, 

“Kita harus memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang terdampak, serta menjaga keamanan harta benda mereka yang ditinggalkan saat evakuasi,” cetusnya.

Apel siaga bencana ini, menurut Adhitia, merupakan langkah strategis untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi antar instansi yang terlibat dalam penanggulangan bencana, termasuk Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Lingkungan Hidup, dan Palang Merah Indonesia. 

“Kita perlu memastikan bahwa semua pihak dapat bekerja sama secara efektif untuk menjaga keselamatan masyarakat,” tegasnya.

Adhitia juga menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan pendataan terhadap wilayah-wilayah di Cimahi yang berpotensi rawan bencana, lalu kemudian memetakan wilayah yang berpotensi terdampak bencana tersebut, terutama di musim hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi.

Ia juga mengingatkan pentingnya penerapan paradigma baru dalam penanggulangan bencana, beralih dari pendekatan responsif ke pencegahan. 

“Kita harus meningkatkan sistem peringatan dini, dan membangun budaya keselamatan di semua lapisan masyarakat,” imbau Adhitia.
Sebagai penutup, Adhitia mengajak semua peserta apel untuk bersama-sama membangun budaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. 

“Mari kita tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita, serta terus melakukan upaya mitigasi untuk mengurangi dampak bencana,” ajak Adhitia. 


(Bagja).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...