Langsung ke konten utama

Kota Cimahi Gelar Pelatihan Konvensi Hak Anak, Targetkan Predikat Utama Kota Layak Anak


CIMAHI - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengadakan Pelatihan Konvensi Hak Anak pada Rabu (20/08). Bertempat di Ballroom Mal Pelayanan Publik Kota Cimahi, pelatihan ini bertujuan memperkuat komitmen Cimahi menuju predikat Kota Layak Anak (KLA) sekaligus mengantisipasi tantangan perlindungan anak di era digital.

Kegiatan ini dihadiri oleh 60 peserta dari berbagai kalangan, termasuk perangkat daerah, akademisi, dunia usaha, media, serta perwakilan Forum Anak Kota Cimahi.

Kepala Bidang P3A DP3AP2KB Kota Cimahi, Neneng Mastoah, menekankan bahwa pelatihan ini merupakan wujud nyata keseriusan Pemkot dalam memastikan seluruh hak anak terpenuhi.

"Kami ingin seluruh hak anak terpenuhi, mulai dari pendidikan, kesehatan, rasa aman, hingga ruang berekspresi," ujarnya.

Neneng menambahkan, di era digital saat ini, edukasi kepada orang tua menjadi prioritas utama. Hal ini agar orang tua mampu membimbing dan mengawasi anak secara bijak dalam penggunaan gawai, sehingga anak dapat memanfaatkan sisi positif teknologi tanpa terjerumus pada dampak negatifnya.

"Orang tua jangan sampai tertinggal dari anak-anaknya dalam hal teknologi," tegasnya.

Target Peningkatan Status KLA

Pelatihan ini juga menjadi langkah strategis untuk meningkatkan indikator KLA. Setelah dua tahun tidak masuk nominasi, Kota Cimahi kini telah meraih predikat Pratama.

"Tahun depan, kami targetkan naik ke predikat Utama," kata Neneng.

Sebagai salah satu upaya, Pemkot Cimahi berencana membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Perempuan dan Anak yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2026. Regulasi pembentukannya pun sudah disiapkan melalui Peraturan Wali Kota.

Neneng mengajak seluruh peserta untuk menjadi agen perubahan, dimulai dari keluarga sendiri, kemudian menyebarkan kesadaran ke lingkungan sekitar. Menurutnya, hak anak harus dijaga bersama karena mereka adalah generasi penerus bangsa.

Empat Pilar Utama Konvensi Hak Anak

Narasumber dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Ikeu Tanziha, menjelaskan bahwa Konvensi Hak Anak memiliki empat pilar utama: melindungi, memenuhi, menghargai, dan memajukan hak anak. Pilar-pilar ini menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan, termasuk di tingkat daerah.

"Implementasi di daerah harus mengacu pada konvensi, termasuk penyediaan layanan publik ramah anak, pendidikan inklusif, serta ruang bermain yang aman," jelasnya.

Ikeu juga mendorong Kota Cimahi untuk terus berupaya menjadi kota yang ramah anak. "Tahun ini sudah mendapat predikat pratama, tahun depan harus mendapat predikat Utama, kita jadikan Kota Cimahi kota yang ramah untuk anak baik di ruang bermain, ruang publik, sekolah, hingga di rumah ibadah," pungkasnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Pemkot Cimahi berharap setiap anak di kota ini dapat terjamin haknya dan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing.


AS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...