Langsung ke konten utama

Peringatan Maulid Nabi di Bojong: Momen Kebersamaan dan Perpisahan Camat Muhammad Kosim


Purwakarta, RIN – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, awal pekan ini terasa begitu istimewa. Acara yang diprakarsai oleh Camat Bojong, Muhammad Kosim, S.STP., M.Si., ini menjadi ajang silaturahmi yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari Ketua APDESI Purwakarta, Denden Pranayuda, perwakilan Kapolsek dan Danramil, kepala desa, staf desa, hingga tokoh masyarakat setempat.

Kegiatan ini semakin bermakna dengan adanya tausiyah dari Ketua MUI Kecamatan Bojong, KH Agus Bustolani, yang mengajak seluruh hadirin untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

Apresiasi dan Pemberian Penghargaan

Selain menjadi perayaan keagamaan, acara ini juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk memberikan penghargaan kepada desa-desa berprestasi di Kecamatan Bojong. Salah satu tokoh masyarakat menyebut bahwa tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan upaya untuk mempererat tali silaturahmi dan menumbuhkan semangat membangun desa bersama.

Dalam sambutannya, Camat Muhammad Kosim menyampaikan harapannya agar peringatan Maulid Nabi ini membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Bojong. "Semoga dengan berlangsungnya acara Maulid Nabi Muhammad SAW ini, kita mendapatkan ridho Allah SWT agar pemerintahan kecamatan, desa, dan masyarakat senantiasa memperoleh keberkahan serta kemajuan di segala bidang," ujarnya.

Momen Perpisahan yang Mengharukan

Namun, peringatan Maulid Nabi kali ini juga menjadi momen perpisahan yang mengharukan bagi Muhammad Kosim. Setelah lebih dari setahun mengabdi, ia akan berpindah tugas ke instansi lain. Dengan nada haru, ia menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama kepemimpinannya.

"Alhamdulillah, di tahun 2025 sampai 2026 pembangunan infrastruktur jalan di Kecamatan Bojong dapat diselesaikan. Saya pun sekaligus mohon pamit dari jabatan Camat Bojong karena akan pindah kedinasan," ucapnya.

Acara Maulid Nabi di Bojong ini tak hanya memperkuat nilai-nilai keagamaan, tetapi juga menjadi refleksi atas berbagai capaian pembangunan yang telah terwujud. Bagi masyarakat, kegiatan semacam ini menunjukkan bahwa kebersamaan antara pemerintah dan warga adalah kunci utama untuk mencapai kemajuan di tingkat desa maupun kecamatan.


Asep Salman


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...