Pro-Kontra Program Makan Bergizi Gratis: Di Tengah Niat Baik, Pelaksanaannya Dinilai Belum Optimal


Cimahi, 26 September 2025 – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan untuk memberikan asupan gizi kepada siswa, menuai sorotan tajam di tengah pelaksanaannya. Meskipun niatnya dianggap mulia, khususnya bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil, program ini menghadapi berbagai kendala mulai dari dugaan kasus keracunan makanan hingga kualitas menu yang sangat bervariasi.

Ribuan siswa dilaporkan mengalami keracunan makanan di berbagai wilayah setelah mengonsumsi hidangan dari program MBG. Isu ini menjadi perhatian serius, terutama setelah munculnya surat edaran yang diduga membebaskan pihak sekolah dan komite dari tanggung jawab jika terjadi insiden keracunan. Kontroversi juga muncul dari beberapa menu yang disajikan, seperti kasus menu hiu goreng yang sempat viral.

Di sisi lain, tidak semua implementasi program ini dinilai gagal. Di beberapa sekolah, seperti di SPPG Kalidawir, program MBG dijalankan dengan baik, menyajikan menu berkualitas tinggi dan beragam, mulai dari nasi bola ayam katsu hingga hidangan yang meniru makanan populer. Namun, hal ini sangat kontras dengan laporan dari sekolah lain yang hanya menyajikan porsi sangat kecil, seperti sepotong semangka. Perbedaan kualitas yang mencolok ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai alokasi anggaran dan pengawasan program.

Pihak terkait kini diharapkan dapat mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan program MBG guna memastikan bahwa niat baik program ini benar-benar memberikan manfaat optimal dan aman bagi para siswa di seluruh Indonesia.

AS


إرسال تعليق

أحدث أقدم