CIMAHI RIN- Ribuan warga Cimahi hari ini serentak turun ke jalan dalam kegiatan apel akbar "World Cleanup Day" yang dipusatkan di Pasar Kuda, atau lebih dikenal sebagai Pasar Citeureup. Acara ini bukan sekadar kegiatan bersih-bersih biasa, melainkan sebuah gerakan moral untuk mengembalikan jati diri masyarakat Cimahi yang peduli dan cinta terhadap lingkungannya.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, memimpin langsung apel pagi ini. Turut hadir mendampingi seluruh kepala dinas, asisten, Kapolres, dan Komandan Kodim 0609. Partisipasi aktif juga terlihat dari berbagai elemen masyarakat, seperti BPKSP, karang taruna, Pramuka, serta para ketua RT dan RW.
Dalam wawancara, Wali Kota Ngatiyana menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan tanpa imbalan. "Ini adalah wujud tulus dan ikhlas masyarakat cinta terhadap Kota Cimahi. Tanpa ada upah, tanpa ada insentif, kita kembalikan semangat gotong royong dan kepedulian dari hati nurani yang paling dalam," tegasnya.
Cimahi Bangun Budaya Pilah Sampah dari Rumah
Selain bersih-bersih, fokus utama gerakan ini adalah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dari rumah. Ini merupakan langkah strategis untuk memudahkan pengelolaan sampah. Sampah yang sudah dipilah, mana yang memiliki nilai ekonomi dan mana yang harus dibuang, akan diselesaikan secara terpusat di fasilitas TPS3R.
"Ini bukan masalah mengejar Adipura atau yang lain, tetapi ini mengembalikan jati diri masyarakat Kota Cimahi yang santun dan cinta terhadap wilayahnya," tambah Ngatiyana.
Beliau juga menyampaikan apresiasi mendalam atas kesadaran masyarakat yang secara serentak melaksanakan kegiatan ini. Hal ini membuktikan bahwa Cimahi adalah milik kita bersama dan bukan hanya tanggung jawab pemerintah.
Melalui gerakan "World Cleanup Day" ini, diharapkan budaya membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari warga Cimahi.