Langsung ke konten utama

Melahirkan Profil Pelajar Pancasila di " Era Distorsi "  Oleh : Rahmat Suprihat, S.Pd - Guru SMPN 55 Bandung

Ragam Indonesia News 3 Juni 2022

Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa Indonesia yang dilahirkan dari luhurnya keanekaragaman budaya bangsa yang ada di Bumi pertiwi sudah selayaknya menjadi panduan hidup berbangsa dan bernegara pada dimensi waktu kapan pun juga. 

Hal ini sangat beralasan mengingat dalam Pancasila terkandung nilai-nilai yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang memang dihadirkan atas dasar indahnya hidup bersama dalam perbedaan dan semangat menjadikan perbedaan itu sebagai nilai luhur hidup bersama dalam bingkai cita-cita dan tujuan berbangsa dalam segala sendi kehidupan. 

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi sejatinya menjadi energi yang mewarnai kepribadian kita sebagai warga bangsa yang direalisasikan dalam setiap semangat berpikir positif,   bertindak dan berprilaku dalam kehidupan bermasyarakat. 

Dalam era yang sangat cepat dengan berbagai distorsi dinamika kehidupan dan degradasi nilai-nilai kemanusiaan yang cukup tinggi, nilai-nilai luhur kepribadian berbangsa yang bersumber dari ideologi Pancasila harus senantiasa dibumikan di berbagai ruang termasuk dan terutama di ruang pencetakan generasi bangsa yaitu di ruang pendidikan. 

Para kreator generasi bangsa yang unggul dalam hal ini para pendidik memandang peranan strategis untuk melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas dalam kecakapan intelegensinya namun mereka lahir menjadi generasi yang memahami betul akar budaya kepribadian bangsanya. 

Menjadi generasi yang punya kekuatan membangun kecakapan dirinya dengan tidak meninggalkan dan menanggalkan ideologi bangsanya. 

Selain itu kemasan proses pendidikan pun sudah semestinya mengaitkan irisan nilai-nilai ideologi Pancasila dalam setiap tuntutan kurikulum karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sangat memiliki relevansi erat dengan berbagai sendi kehidupan berbangsa, mengingat kandungan 5 sila yang ada dalam Pancasila sangat terikat dan terkait erat dengan semua dinamika kehidupan nyata berbangsa.

Semua panduan dalam melahirkan sosok pelajaran yang " Berseragam " Ideologi Pancasila sudah terpandu melalui kemasan Profil Pelajar Pancasila yang berbasis pada nilai-nilai luhur yang ada di dalamnya, diantaranya, 

- Pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. 

- Berkebinekaan Global, menjadi pelajar yang mengenal dan menghargai budaya termasuk terbentuknya budaya baru yang positif namun mampu berkomunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama dan memiliki tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaannya. 

- Memiliki semangat gotong royong dengan menjaga nilai-nilai luhur kolaborasi, kepedulian dan semangat berbagi. 

- Mandiri, pelajar Pancasila adalah sosok pelajar yang memiliki etos kerja maju dan bertanggungjawab terhadap setiap upaya proses dan hasil belajarnya sesuai cita-cita terbaiknya. 

- Bernalar kritis, pelajar yang mampu mengolah setiap informasi secara objektif, menganalisis,  mengevaluasi dan menyimpulkannya sampai menjadi panduan terbaik dalam mengambil setiap keputusan. 

" Tidak menjadi pelajar yang senantiasa menelan mentah-mentah informasi yang diterimanya ".

- Kreatif artinya pelajar yang memiliki daya produktivitas yang tinggi dalam melahirkan gagasan, ide dan karya orisinil, bermakna guna dan bermanfaat bagi kepentingan pribadi dan masyarakat. 

Semua nilai-nilai luhur dari Profil Pelajar Pancasila ini hanya akan terabadikan dalam karya nyata pelajar apabila hadir dalam mimpi besar dan tindakan yang luar biasa dari guru yang memiliki semangat perubahan. (Bagdja)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...