Langsung ke konten utama

Pedagang Knalpot Brong Di Himbau Tidak Menjual Knalpot Bising Atau Brong.

Pedagang-pedagang kanalpot bising atau Brong saat disisir oleh pihak Kepolisian dari Polres Cimahi di Himbau agar jangan menjual knalpot bising

CIMAHI, RIN Banyaknya pengguna jalan roda dua yang menggunakan knalpot bising, terutama kaum muda mudi, yang memekakkan telinga.

Sebagai upaya penertiban ketentraman dan keamanan kembali, Polisi Resort (Polres) Kota Cimahi dan jajarannya terus melakukan penertiban bagi pengguna jalan yang menggunakan kendaraannya dengan knalpot bising tersebut. 

Hal ini tak lain karena pihak kepolisian saat ini sedang berperang juga melawan pengendara motor yang menggunakan knalpot bising atau disebut knalpot raider (brong). 

Perang terhadap knalpot bising dilakukan di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.

Sebab belakangan kian marak pengendara motor menggunakan knalpot brong yang akhirnya meresahkan masyarakat. 

Beberapa titik rawannya yakni Jalan Amir Machmud sebagai jalan arteri di Kota Cimahi dan kawasan Lembang sebagai tujuan bikers untuk melakukan sunday morning ride (Sunmori).

"Banyak masyarakat yang melapor ke Polres Cimahi terkait keresahan dan kebisingan dari pengendara yang menggunakan knalpot brong," kata Kasatlantas Polres Cimahi AKP Sudirianto, Sabtu (11/2/2023).

Pihaknya saat ini melaksanakan penyisiran ke sejumlah penjual knalpot brong di wilayah Kota Cimahi dan Bandung Barat. Mereka hanya disarankan dan di himbau tidak menjual knalpot brong terutama pada pelajar.

"Kami sudah menyisir beberapa tempat, salah satunya di Pasar Citeureup dan ini yang paling banyak. Mereka mendapat knalpot brong ini dari luar kota kemudian dijual di sini. Harganya memang murah, mulai dari Rp100 ribu," tutur Sudirianto.

Sementara dari sisi penindakan, sejak bulanJanuari sampai awal Februari 2023, pihaknya menyita ratusan knalpot brong dari pengendara motor terutama yang terjaring razia di kawasan Lembang setiap akhir pekan.

"Dari razia knalpot brong, kami menyita sekitar 250 knalpot. Kami minta motornya dipasang knalpot standar lagi agar tidak mengganggu masyarakat," kata Sudirianto.

Sementara itu Wawan (37), salah satu pelapak knalpot brong di Pasar Citeureup, Kota Cimahi, mengatakan bakal mengikuti arahan pihak kepolisian soal penjualan knalpot brong.

"Ya diikuti saja, tadi juga disarankan yang dijual yang tidak terlalu berisik. Atau bisa ditambah peredam lagi," ujar Wawan.

Namun di sisi lain, ia menyebut penjualan knalpot brong belakangan mengalami penurunan. Dalam sebulan, ia hanya bisa menjual tiga sampai empat knalpot brong.

"Biasanya seminggu bisa 3 sampai 4, sekarang 3 sampai 4 knalpot itu terjualnya sebulan. Memang menurun, karena penjualan online lebih laku," ucap Wawan. (Bagdja)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...