Langsung ke konten utama

Dikdik Pantau Stok dan Harga Pangan di Pasar Tradisional Cimahi

PJ Walikota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan, melakukan pemantauan dan pengecekan harga komoditas pangan di pasar tradisional Pasar Atas Baru.


CIMAHI, RIN - Penjabat (PJ) Walikota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan beserta Jajaran Pemerintah Kota Cimahi melakukan pemantauan ke pasar tradisional di Pasar Atas Baru Jalan Kolonel Masturi Kota Cimahi, Cimahi Tengah.

Karena,kata Dikdik, dirinya ingin melihat fluktuasi perkembangan masalah harga bahan pokok dalam menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 M, apakah naiknya meningkat, turun atau stabil harga.

Dikdikpun melakukan pengecekan harga dan ketersediaan pangan dilakukan mulai dari kios sayuran, daging, telur, hingga beras.

“Saya meninjau Pasar Atas Baru untuk memastikan harga dan ketersediaan bahan pokok mendekati Hari Raya Idul Fitri tahun 2023 agar aman dan stabil, untuk konsumsi masyarakat Cimahi,” ujar Dikdik.

Memang diakui oleh Dikdik, setelah dirinya terjun langsung mengecek kelapangan masalah harga, terdapat sejumlah komoditas pangan yang mengalami kenaikan.

Ada juga yang saat ini harganya masih stabil, bahkan terdapat komoditas pangan yang harganya turun.

“Adapun bahan pokok yang harganya turun yaitu salah satunya adalah telur, kemudian masalah kenaikan harga terjadi yaitu masalah cabai merah dan bawang merah, ini dikarenakan musim penghujan, masalah cuaca mempengaruhi perkembangan penanaman cabai,” ucapnya.

Meski demikian, lanjut dia, stok dan perkembangan harga pangan di pasar tradisional masih terbilang stabil. “Namun secara keseluruhan harga bahan pokok masih relatif stabil,” imbuh dia.

“Yuk para wargi Cimahi urang balanja di pasar rakyat, ti rakyat sareung kanggo rakyat,” ucapnya. (“Ayo saudara-saudara Cimahi mari kita berbelanja di pasar rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat,”)

Dikdikpun selalu mengajak kepada masyarakat untuk mempromosikan kembali manfaatnya belanja di pasar rakyat daripada pasar modern, hal ini untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat Cimahi. (Bagdja)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...