Langsung ke konten utama

Dinsos Kota Cimahi Tertibkan Gepeng

Dinsos Kota Cimahi menjaring beberapa gelandangan dan pengemis dari berbagai daerah. 


CIMAHI, RIN - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cimahi bersama  kepolisian, Komandan Garnisun Tetap 0609 Cimahi,  Satpol PP dan Dinkes, menjelang lebaran 1444 H/2023 M ini, telah melaksanakan penertiban gelandangan dan pengemis (Gepeng).

 Penertiban dilakukan di seputaran jembatan Cimindi, Pasar Cibaligo, Bundaran Leuwi Gajah, Taman Kartini, Stasiun Cimahi, Pasar Antri, Alun-Alun Cimahi, Borma Cisangkan dan  Mc.D Sangkuriang.

“Semenjak awal Ramadan sampai dengan hari ini, ada peningkatan jumlah gelandangan dan Pengemis di jalan-jalan utama Kota Cimahi, diantara mereka ada yang mempunyai modus membawa karung, seolah-olah mereka berprofesi sebagai pemulung, atau membawa anak-anak agar banyak pengguna jalan menaruh rasa kasihan, iba dan simpati, atau ada juga yang meminta-minta langsung ke pengguna jalan, dengan cara mengenakan kostum boneka atau dengan cara mengamen,” ungkap Kepala Dinas Sosial Kota Cimahi, Achmad Saefullah.Kondisi seperti ini apabila dibiarkan, kata Achmad Saefullah, selain menganggu ketertiban dan kenyamanan pengguna jalan, juga dikhawatirkan jumlah gepeng di jalan-jalan Kota Cimahi,  akan terus bertambah dan sulit dikendalikan.

“Kami berupaya, agar permasalahan sosial gelandangan dan pengemis di Kota Cimahi dapat terselesaikan dengan tuntas.  Diawali dengan upaya penjangkauan dan penertiban di lapangan, melakukan pendataan dan asesmen terhadap gepeng yang terjaring. Melakukan penelusuran dan reunifikasi keluarga bagi yang terlantar, memberikan penyuluhan sosial dan bimbingan fisik, mental dan spiritual bagi anak-anak jalanan serta melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dalam hal ini dunia usaha, agar turut serta dalam penanganan masalah sosial gelandangan pengemis dan anak terlantar,”jelasnya.

Penjangkauan dan penertiban gelandangan pengemis kali ini, dimaksudkan agar para penyandang masalah kesejahteraan sosial mempunyai pilihan hidup yang lebih baik selain dengan menggelandang dan mengemis.Anak-anak mereka yang selama ini ada dijalanan, harus diberikan kesempatan untuk memperoleh hak-haknya seperti hak  hidup, tumbuh dan berkembang, hak Pendidikan yang layak, hak bermain sesuai usianya, hak mendapatkan perawatan dan jaminan Kesehatan dan lain-lain,

“Jadi anak-anak ini tidak boleh dieksploitasi untuk menghasilkan uang dengan cara diajak mengemis atau disuruh jadi pengemis karena itu melanggar hukum dan bisa dipidana,” tegas Achmad.

Dari hasil penertiban dan penjangkauan dari tanggal 18 April 2023, Dinsos Kota Cimahi, telah menjaring 44 Orang gelandangan dan pengemis, 3 Orang Badut atau pengamen, mereka berasal dari wilayah Cimahi sebanyak 13 orang; Kabupaten Bandung Barat 18 orang; Cianjur 4 orang; Kota Bandung 2 orang; Kabupaten Bandung 6 orang dan sisanya berasal dari Kota Bogor, Jambi dan Banjar.

Setelah terjaring mereka dikumpulkan di dinas sosial untuk di data dan diasesmen serta diberikan penyuluhan sosial dengan narasumber dari Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karya (PPSGBK) Provinsi Jawa Barat.

“Selanjutnya mereka diminta untuk menandatangani Surat Pernyataan untuk tidak kembali ke jalan dan diberikan pilihan untuk di rujuk ke panti rehabilitasi sosial agar bisa mendapatkan bimbingan dan pelatihan atau di kembalikan ke daerah asalnya,” imbuh Achmad.Khusus bagi anak jalanan, Dinas sosial mempunyai program tindak lanjut bimbingan fisik, mental dan spiritual yang rutin di laksanakan setiap Hari Jumat.

“Sementara itu, bagi para perempuan yang terjaring di jalanan akan dibantu dihubungkan dengan pihak dunia usaha agar mempunyai pekerjaan yang lebih layak,” pungkasnya. (Bagdja)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...