Langsung ke konten utama

Program padat karya mengatasi masalah pengangguranDi Kota Cimahi.


Cimahi RIN, - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi, Asep Jayadi, mengungkapkan bahwa meskipun angka pengangguran di Cimahi masih tergolong tinggi, situasinya lebih baik dibandingkan beberapa daerah lain.

"Konsolidasi serikat pekerja ini dilaksanakan untuk membahas penurunan angka pengangguran, karena di Jawa Barat cukup tinggi," ujar Asep Jayadi, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), tingkat pengangguran di Jawa Barat mencapai 10,52 persen atau sekitar 33.192 orang pada tahun 2024.

"Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Cimahi memiliki sekitar 33.000 penduduk, tentu lebih sedikit dibandingkan dengan Bandung Raya," tambahnya.

Asep menjelaskan bahwa jumlah penduduk Kota Cimahi secara keseluruhan memang lebih kecil dibandingkan dengan wilayah Bandung Raya. Ia juga menekankan bahwa data yang ada berasal dari survei dan tidak mencakup detail nama dan alamat individu.

Jumlah 33.192 orang yang tercatat dalam survei tidak dapat dipastikan secara individu karena data yang kami miliki hanya bersifat survei,” jelas Asep.

Asep berharap angka pengangguran akan menurun pada tahun depan berkat program padat karya yang akan dilaksanakan.

“Program padat karya ini bertujuan untuk mengatasi masalah pengangguran. Dalam survei BPS, orang yang bekerja satu jam dalam seminggu tidak dikategorikan sebagai pengangguran. Namun, kami terus berusaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Asep.

Ia juga menyoroti pentingnya kejujuran dalam survei BPS terkait status pekerjaan masyarakat.

“Kami berharap masyarakat jujur mengenai status pekerjaan mereka. Jika seseorang bekerja hanya beberapa jam dalam seminggu, itu tetap dihitung, dan kami akan memastikan program ini tidak mempengaruhi bantuan sosial yang diterima,” paparnya.

Selain itu, Asep menekankan upaya peningkatan kompetensi sebagai solusi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Kami akan terus bekerja sama dengan dinas terkait untuk meningkatkan kompetensi dan nilai jual tenaga kerja di Cimahi, agar pendapatan masyarakat dapat memenuhi standar hidup yang layak,” tutupnya.



(Red).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...