Langsung ke konten utama

KBB Hindari Ricuh: Ruang Dialog Jadi Kunci Menyikapi Gelombang Demonstrasi Nasional”


Bandung Barat, RIN - 3 September 2025 - Di tengah gelombang demonstrasi dan kerusuhan yang melanda berbagai wilayah di Indonesia, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memilih berdialog sehingga dapat meredakan ketegangan. Alih-alih terprovokasi, berbagai elemen masyarakat di KBB, termasuk DPRD, organisasi massa, mahasiswa, dan aparat keamanan, memilih jalur musyawarah untuk menjaga stabilitas dan mencari solusi bersama.

​Gelombang Protes Nasional dan Pemicunya

​Sejak 25 Agustus 2025, Indonesia dilanda gelombang demonstrasi yang menyebar ke 32 provinsi. 

​Protes ini berujung pada kerusuhan di beberapa kota besar. Di Jakarta, demonstran merusak fasilitas publik, sementara di Makassar, gedung DPRD bahkan dibakar hingga menelan korban jiwa. Komnas HAM melaporkan sedikitnya 10 orang meninggal dan ratusan luka-luka. Sebagai respons, pemerintah pusat mencabut tunjangan anggota DPR dan menangguhkan perjalanan dinas mereka. Namun, langkah ini dinilai belum cukup untuk memulihkan kepercayaan publik.

​Inisiatif Dialog di Bandung Barat

​Berbeda dengan daerah lain, DPRD KBB menginisiasi pertemuan dialog dengan berbagai perwakilan masyarakat pada 3 September 2025. Pertemuan ini dihadiri oleh Kapolres Cimahi, TNI, pimpinan DPRD, serta perwakilan OKP, LSM, dan mahasiswa dari berbagai universitas. Mereka semua duduk bersama untuk menyampaikan aspirasi dan mencari jalan keluar dari krisis.

​Dalam dialog tersebut, mahasiswa menyoroti kesenjangan sosial yang makin melebar, di mana anggaran daerah terasa tidak berpihak pada masyarakat miskin. Mereka menegaskan komitmen untuk menjaga KBB tetap kondusif, namun mendesak reformasi kebijakan yang lebih pro-rakyat. Senada dengan itu, kelompok guru yang tergabung dalam KiPAN menyuarakan keprihatinan atas rendahnya upah guru, yang kontras dengan tunjangan besar para pejabat. Pemuda Pancasila dan LAKI juga menyuarakan kekecewaan mereka atas kurangnya komunikasi dan menuntut birokrasi yang lebih efisien serta berpihak pada rakyat.

​Kesepakatan untuk Kondusivitas

​Merespons aspirasi yang disampaikan, pimpinan DPRD KBB menyambut baik masukan tersebut. Ketua DPRD, M. Mahdi, berjanji akan meneruskan usulan ke pemerintah pusat dan membahas persoalan lokal bersama pemerintah daerah. Wakil Ketua Asep Dedih menegaskan pentingnya pengawasan publik terhadap APBD dan berkomitmen mempercepat proses audiensi.

​Sebagai puncak pertemuan, semua pihak menandatangani Surat Pernyataan Sikap ya


ng berisi 10 poin penting. Dokumen ini menekankan komitmen bersama untuk menciptakan KBB yang harmonis, mengutamakan musyawarah, dan tidak terprovokasi oleh pihak luar. Mereka juga mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset, percepatan reformasi birokrasi, dan alokasi APBD yang pro-rakyat. Kesepakatan ini menunjukkan bahwa semua elemen di KBB siap menjadi garda terdepan untuk menjaga daerah dari segala bentuk anarkisme.

​Bandung Barat sebagai Model Solusi Damai

​Langkah yang diambil oleh Bandung Barat ini menjadi sebuah model inspiratif di tengah kekisruhan nasional. Alih-alih berujung bentrokan, KBB membuktikan bahwa dialog dan musyawarah bisa menjadi jalan efektif untuk mengatasi ketegangan sosial dan politik. Dengan duduk bersama, setiap pihak dapat menyuarakan kekhawatiran dan aspirasinya tanpa harus berhadapan secara fisik.

​Kisah Bandung Barat mengajarkan bahwa legitimasi, aspirasi, dan tanggung jawab konstitusional adalah kunci untuk meredam kekerasan. Masyarakat merasa didengarkan, lembaga perwakilan rakyat dapat berfungsi sebagai mitra yang dapat dikontrol. Di saat banyak daerah lain terluka karena kekerasan, Bandung Barat memilih jalan rekonsiliasi dan reformasi. Ini adalah bukti nyata bahwa di tengah krisis, selalu ada peluang untuk bersatu dan mencari solusi yang manusiawi dan damai. (As.ker)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...