Pesantren Jaga Keutuhan Bangsa: Maulid Nabi di Cihanjuang Perkuat Sinergi Ulama, Umaro, TNI, dan Polri


Bandung Barat, 17 Oktober 2025 Semangat keagamaan yang hangat menyelimuti Pondok Pesantren Daaruth Thalibin di Kampung Cisintok, Desa Cihanjuang, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. Acara ini melampaui seremoni keagamaan biasa, menjadi panggung nyata bersatunya Ulama, Umaro (pemerintah), TNI, dan Polri dalam sinergi yang kuat bersama santri dan masyarakat.

Dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan Daaruth Thalibin, KH. Asep Komarul Hayat, peringatan Maulid Nabi diawali dengan pembacaan tawasul yang khidmat. Kehadiran para pilar negara dan masyarakat menegaskan posisi strategis pesantren sebagai bagian integral dalam menjaga keutuhan dan keamanan wilayah.

Wujud Kebersamaan Tiga Pilar Negara

Suasana khidmat dan kondusif diperkuat dengan kehadiran perwakilan aparat keamanan setempat, yaitu Bhabinkamtibmas Aipda Aep Kurniawan dan Babinsa Serda Wawang Gunawan. Sinergi ini merupakan refleksi dari kolaborasi penting antara pihak keamanan dan tokoh agama, sebuah formula yang diyakini secara luas sebagai kunci untuk mencapai stabilitas sosial.

Dukungan penuh juga datang dari Kepala Desa Cihanjuang, Gagan Wirahma, S.H., yang turut hadir bersama Ketua RW Acep dan tokoh masyarakat Aep Mulyana S.T. Dalam sambutannya, Kades Gagan Wirahma menekankan pentingnya acara keagamaan semacam ini.

"Kami mendukung sekali dalam kegiatan Maulid Nabi Saw. Kembangkan deui weh (kembangkan lagi saja)," ujarnya, menyemangati pengurus pesantren untuk terus menumbuhkan kegiatan positif yang bermanfaat bagi desa.

Mentauladani Akhlak dan Aksi Kebaikan Nyata

Penanggung jawab acara, Ustad Asep Suwendi, menjelaskan bahwa tujuan utama peringatan Maulid Nabi adalah untuk memperbarui komitmen spiritual dan sosial.

"Tujuan dari diselenggarakannya Maulid Nabi ini, kita senantiasa mengingat terus kepada Nabi kita Muhammad Saw dan mentauladani akhlaknya," tutur Ustad Asep Suwendi.

Acara ini diisi dengan siraman rohani dari Ustadz Musyadadi Al-Garuti dan tausiyah inspiratif dari Ustadz Cilik Muhammad Gibran Putra Al-Fatih. Kehadiran penceramah cilik ini memberikan sentuhan unik yang memotivasi santriwan dan santriwati untuk mencintai ilmu agama sejak usia dini.

Sebagai penutup yang menyentuh, Yayasan Daaruth Thalibin melengkapi peringatan Maulid dengan aksi nyata. Dalam semangat berbagi Nabi Muhammad Saw, yayasan menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat di dua wilayah, yaitu RW 4 dan RW 16. Aksi sosial ini menunjukkan bahwa peringatan hari besar Islam harus berjalan beriringan dengan peningkatan kepedulian terhadap sesama, menjadikan perayaan Maulid Nabi tidak hanya sebatas ritual, tetapi juga gerakan kemanusiaan yang terasa di tingkat akar rumput.


AS

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Ads

Android