Badung barat, 18 Oktober 2025 - Permasalahan infrastruktur di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kembali menjadi sorotan utama dan keluhan warga. Kondisi ini mencakup jalan rusak yang belum tertangani, minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU), serta penanganan sampah yang tak kunjung tuntas. Kombinasi jalan berlubang dan minimnya penerangan menimbulkan risiko keselamatan dan sering menjadi pemicu kecelakaan, terutama pada malam hari. Selain itu, buruknya sistem drainase turut menyebabkan genangan air dan banjir setiap kali hujan deras melanda.
Tindak Lanjut dan Alokasi Anggaran
Menanggapi keluhan masyarakat ini, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bandung Barat, Pither Tjuandys, menegaskan pihaknya telah menaruh perhatian serius.
Penerangan Jalan Umum (PJU)
Pither menjelaskan bahwa dana untuk pembangunan dan pemeliharaan PJU bersumber dari pembayaran listrik masyarakat kepada pemerintah, ditambah dengan anggaran dari pusat. Untuk wilayah kerjanya yang mencakup Parongpong, tahun ini telah dialokasikan sekitar 200 titik PJU.
* Target Pelaksanaan: Tahap survei telah selesai, dan proses pelaksanaan fisik ditargetkan dimulai setelah penetapan dan penandatanganan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada bulan November mendatang.
Perbaikan Jalan dan Prioritas Keselamatan
Masalah infrastruktur, terutama wilayah dengan tingkat kerusakan jalan tinggi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, menjadi prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Pither menekankan perlunya perbaikan segera pada jalan-jalan yang benar-benar rusak untuk mencegah kecelakaan.
Penanganan Saluran Air dan Banjir
Masalah saluran air menjadi perhatian serius, mengingat Parongpong yang secara geografis berada di dataran tinggi justru kerap dilanda banjir akibat saluran pembuangan air yang tidak optimal.
* Anggaran dan Fokus: Pither mengungkapkan bahwa pihaknya bersama pemerintah provinsi telah menganggarkan Rp18 miliar di tahun ini. Dana tersebut akan difokuskan untuk memperbaiki sistem saluran air di kawasan Lembang, Parongpong, dan sekitarnya.
* Target Pengerjaan: Proyek perbaikan saluran ini diharapkan mulai dikerjakan pada tahun 2026.
Harapan dan Program Lain
Lebih lanjut, Pither menuturkan bahwa pada tahun anggaran 2025, pihaknya juga telah mengusulkan sejumlah program aspirasi untuk tiga kecamatan. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa pelaksanaan di lapangan tetap memerlukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan desa.
Persoalan infrastruktur di Parongpong menjadi cerminan krusialnya pemerataan pembangunan di daerah. Warga berharap agar realisasi anggaran tidak hanya berhenti pada tahap perencanaan, tetapi mampu memberikan dampak nyata terhadap kualitas hidup, terutama dalam aspek keselamatan, kenyamanan, dan keberlanjutan lingkungan.
AS
