Langsung ke konten utama

KETERANGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIMAHI TERKAIT POHON DI SEPANJANG JL. GANDAWIJAYA

Sebelah kanan Lilik setyaningsih Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, sebelah kiri Dyah Ajuni L Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi.

Ragam Indonesia News Cimahi 29 Juli 2021

Selasa 27 Juli 2021, Berawal dari 10 tahun yang lalu yang pada saat itu Jalan Gandawijaya masih dimanfaatkan sebagai sentra jual beli bagi pedagang dan belum di peruntukan untuk lalu lintas kendaraan bermotor pernah ada perintah untuk menertibkan para pedagang di sepanjang jalan Gandawijaya tersebut.


Namun menurut Dyah Ajuni L Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi ada kebutuhan supaya daerah Gandawijaya itu lebih hijau dan untuk pelaksanaan penghijauan itu ditanamlah pohon-pohon di yang dulu kondisinya memang di trotoar.

"Bawahnya itu kan saluran air jadi nggak mungkin kita menanam di atas saluran air, jadi waktu itu memang Tujuannya adalah untuk menghijaukan di area jalan Gandawijaya,"ujarnya.

"Apabila pohon itu mengganggu jalan dan itu nanti kita akan rekomendasikan untuk dipindah namun  harus ada lokasi untuk tempat pindahnya karena tidak bisa dipungkiri bahwa dalam satu area itu membutuhkan keberadaan pohon Jadi sepanjang jalan itu, bila memang pohon-pohon di jalan Gandawijaya harus di pindah tentunya kami Dinas LH perlu kajian-kajian yang harus di lakukan terlebih dahulu,"ucapnya.

"Namun menurut kami jalan Gandawijaya sangat berpotensi  menimbulkan polusi yang sangat tinggi serta dibutuhkan juga tanaman penghasil O2 (udara) yang bisa mengimbanginya dan dengan keberadaan pohon itu sebagai salah satu upaya untuk bisa menurunkan tingkat polusi tersebut,"imbuhnya.

"Mengenai anggaran untuk memindahkan pohon-pohon di Jl. Gandawijaya mungkin itu tidak bisa untuk sekarang ini karena anggaran-anggaran kita sebagian besar sudah dipakai untuk menggaji personil di Dinas Lingkungan Hidup,"tutup Dyah Ajuni L Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi.
(AS)

Untuk informasi lebih lengkap silahkan tonton video kami dibawah ini :



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...