Langsung ke konten utama

Miris, Rumah Di Kampung Cisintok Kadumulya Terbelah Dua

Ragam Indonesia News 24 November 2021

Musibah, sebuah rumah yang berada di kampung Cisintok Kadumulya, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Terlihat puing-puing material berhamburan menyisakan hampir setengahnya badan rumah hingga tersisa bagian depannya saja yakni kamar tidur dan ruang lainnya, sedangkan bagian belakang rumah tiada satupun yang tertinggal, semua ambruk.

Kronologis kejadiannya sekitar pukul, 00 : 30 Penghuni rumah yang saat itu tengah terlelap tidur terganggu dengan suara bergemuruh disertai getaran yang ternyata berasal dari ambrolnya badan rumah, seketika korban responsif segera menghubungi pengurus setempat.

"Jum'at dini hari kemarin, sekitar pukul 00 : 31, korban menghubungi saya untuk meminta pertolongan," ujar ketua RW 04, Aep Mulyana, Selasa (23/11/2021).

Kemudian setelah mendapat laporan, dirinya segera menginformasikan hal tersebut ke pemdes Cihanjuang, Babinsa, Binmas lalu ke Tagana, Pemkab KBB bahkan ke Quick Respon Jabar.

"Untuk estimasi anggaran, sekitar 35 juta lebih, karena usia bangunannya sudah tua, seratus tahun lebih. Tidak bisa direnovasi, harus dari nol pembangunannya," beber, Aep.

Adapun, penghuni rumah, lanjut Aep, dari seusai kejadian pun sudah mengungsi di rumah kerabatnya. Dan, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Korban merupakan warga RT 02, RW 04. Jumlah penghuni rumah ada 5 suami, istri dan 3 orang anak, Dewasa, remaja dan balita. kini semuanya tinggal ditempat kerabatnya untuk sementara," terangnya.

Donasi untuk pembangunan yang terhimpun hingga kini, ucap Aep mencapai lebih kurang 7 juta yang alirannya berasal dari warga RW 04, lalu dari warga RW 11.

Dengan peristiwa itu, atas nama ketua RW beserta pengurus, Aep berharap seyogyanya pihak yang telah dikonfirmasi segera menanggapi dan melakukan langkah konkrit mengulurkan bantuannya membangun kembali rumah warganya.

"Pemilik rumah untuk menafkahi istri dan 3 orang anaknya dari hasil buruh bangunan yang pekerjaannya tidak tetap. Jadinya, merasa kesulitan apabila membangun kembali rumahnya, untuk itu dimohonkan segera bantuannya," tutup, Aep. (Yusuf/Asker)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...