Langsung ke konten utama

Wow, Masyarakat Manglayang Apresiasi Acara Hajat Lembur

Ragam Indonesia News 15 September 2022

Salah satu tradisi masyarakat jawa barat yakni "Hajat Lembur" masih dipertahankan hingga sekarang. Lumrahnya, Hajat lembur diadakan satu kali dalam setahun pada bulan khusus.

Mekanisme pelaksanaannya, hajat lembur di inisiasi secara bergotong-royong bersama tokoh masyarakat, kepala Dusun, ketua RW dan RT, serta elemen lainnya. 

Demikian pula sebagaimana perhelatan Hajat Lembur Manglayang 2 yang di selenggarakan oleh pemuda pemudi manglayang. Sontak, pagelaran yang di motori, Deni Rahadian tersebut  mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat desa cihanjuang rahayu khususnya kampung manglayang. Tujuan di adakannya hajat lembur ungkap, Deni Rahadian yakni pertama untuk  menjalin sillahturahmi dan apabila sillahturahmi sudah berjalan dengan baik, efek kedepannya bila mana ada sesuatu problematika sosial akan segera dapat terselesaikan dengan cara musyawarah.

"Akhirnya ikatan kekeluargaan pun akan terjaga dengan baik," tuturnya. 

Lebuh lanjut, Deni menjelaskan jika pelaksanaan hajat lembur manglayang akan berlangsung empat hari yang di mulai dari sekarang. Kegiatan hajat lembur, imbuh Deni di meriahkan dengan beragam acara kreasi seni sunda yang mana personilnya semua dari masyarakat manglayang, Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong. 

"Pentas seni yang ditampilkan ada seni jaipong, sisingaan, barongsay, seni agama, seni tari yang ada di wilayah sendiri dan terakhir di tutup dengan pagelaran wayang golek oleh ki Dalang Dadan," jelas nya. 

Dengan adanya hajat lembur, tambah Deni antusias masyarakat manglayang begitu tinggi. Realitanya terlihat masyarakat  bersuka ria menyambut dengan baik.

"Mungkin selama dua tahun ini masyarakat terpuruk oleh adanya covid 19 atau corona makanya dengan adanya hajat lembur ini membludak untuk menyambutnya," terang nya. 

Di tempat sama, Iwan salah seorang pemrakarsa kegiatan mengatakan hajat lembur merupakan tradisi yang sudah rutin digelar, selain budaya warisan yang harus dilestarikan, juga sebagai upaya memperkenalkan tradisi kepada generasi muda, bahwa ini budaya sebagai aset kearifan lokal yang harus terus dari segi keliterasian.

"Hajat lembur adalah bentuk rasa syukur terhadap nikmat yang Allah SWT. juga sebagai tradisi ritual budaya. Semoga acara hajat lembur manglayang mengikat masyarakat yang solid dan kreatip untuk kemajuan kampung manglayang," Tutupnya. (Asker/Yusuf )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...