Langsung ke konten utama

Komisi III DPRD Sidak Gedung Puskesmas Cipageran Cimahi Utara Yang Menelan Anggaran 12 Miliar

Komisi III DPRD Sidak Gedung Puskesmas Cipageran Cimahi Utara
 

CIMAHI, RIN - Pembangunan Gedung Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara telah menghabiskan anggaran sebesar kurang lebih 12 Miliar dan hampir 13 Miliar.

Ketua Komisi III Yus Rusnaya membenarkan hal itu saat melakukan evaluasi Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Gedung Puskesmas Cipageran bersama Wakil Ketua DPRD Kota Cimahi H. Edi Kanedi, dan anggota yang terdiri dari H. Enang Sahri Lukmansyah, H Asep Rukmansyah, Euis Rosmaya, H. Nabsun, H. Hidayat dan Djoko Taruna dengan didampingi dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, beberapa minggu yang lalu.

Yus mengatakan anggaran sebesar 4 Miliar untuk pembangunan gedung Puskesmas tersebut dialokasikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi Jawa Barat dan anggaran sebesar 8 Miliar dari APBD Kota Cimahi.

"Jadi, keseluruhannya menghabiskan anggaran sebesar kurang lebih 12 Miliar dan hampir 13 Miliar, tetapi kalau dilihat dari konstruksi bangunannya memang sangat mumpuni untuk pelayanan warga masyarakat dalam bidang kesehatan," jelasnya.

Komisi III juga telah menyarankan kepada Kepala Puskesmas tersebut dan kepada pihak Dinkes Kota Cimahi, bahwa warga masyarakat disekitar lokasi puskesmas tersebut harus terlayani secara optimal.

"Karena harapan warga masyarakat, bahwa pelayanan kesehatan ada di Puskesmas," ucap Yus.

Dibenarkan pula oleh H. Enang Sahri Lukmansyah tentang apa yang diungkapkan Yus Rusnaya,

"Puskesmas Cipageran itu dari sisi bangunan cukup bagus dan refresentatif dengan 11 Miliar yang pagunya 13 Miliaran, dan dengan 11 miliar dengan bangunan seperti itu, secara struktur sudah cukup bagus dan sudah berkualitas," papar Enang.

Hanya yang disayangkan Enang, pendukung disekitarnya kurang memadai, 

"Pendukung itu seperti lahan parkir, lahan parkir itu kalau kita lihat ke dalam atau di basement, itu hanya muat untuk tujuh kendaraan roda empat (mobil)," 

Karena kalau basement muat hanya tujuh mobil, kata Enang, itu hanya untuk kendaraan para dokter saja, 

"Sedangkan untuk kendaraan pasien mau ditempatkan dimana?"

Selain itu, dilanjutkan Enang, terkait masalah RTH-nya (Ruang Terbuka Hijau) atau taman yang belum ada di Puskesmas Cipageran ini,

"RTH-nya gak ada, otomatis harus dibangun, tetapi dilihat dari sisi estetika bangunan memang cukup bagus,"

Bahkan, Enangpun telah mengecek ke tiap-tiap ruangan gedung, ia cukup bangga dan puskesmas ini sudah layak untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Hanya masalah RTH dan lahan parkir saja sebagai sarana pendukung yang belum terpenuhi,

"Satu-satunya solusi untuk adanya lahan parkir dan RTH ini, harus ada penambahan lahan di kanan dan kirinya itu untuk lahan parkir dan RTH, karena sebuah resiko bila Rumah Sakit ataupun Puskesmas itu harus ada pohon yang bisa menyerap udara yang tidak baik atau untuk serapan air," ujar Enang.

Untuk masalah lahan parkir ini, Enang akan mendorong pihak pemerintah untuk membebaskan lahan sebelah kiri Puskesmas yang masih kosong untuk dilakukan perluasan,

"Kamipun menyarankan kepada Dinas Kesehatan tentang konsep Puskesmas  Rawat Inap yang dijanjikan Walikota, bahwa Puskesmas akan dijadikan Puskesmas Rawat Inap, tetapi itu tidak bisa, karena sesuai dengan aturan, regulasinya tidak bisa, tidak nyambung," imbuh Enang.

Karena sambung Enang, Puskesmas itu tidak boleh dijadikan tempat rawat inap,

"Memang awalnya Puskesmas Cipageran ini rencananya untuk rawat inap dan sudah mumpuni, tetapi tidak bisa karena mentok masalah aturan," pungkasnya. (Sinta)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...