Langsung ke konten utama

Sidak Komisi III Ke Stadion Sangkuriang Masih Banyak Kekurangannya Yang Perlu Diperbaiki

Anggota Komisi III H Eang Sahri Lukmansyah, menilai tahap penyelesaian pembangunan Stadion Sangkuriang masih banyak yang harus dibenahi


Cimahi, RIN – Anggota DPRD Kota Cimahi dari Komisi III melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke stadion Sangkuriang dalam tahap penyelesaian pembangunannya, di Jalan Sangkuriang Cimahi Utara, Rabu (13/12/2023).

Dalam sidak tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III Yus Rusnaya, anggota terdiri dari H Enang Sahri Lukmansyah, H Asep Rukmansyah, Aida Cakrawati Konda, H Hidayat, Supiyardi, didampingi oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Ermayanti Rengganis.Menurut Enang, saat dikonfirmasi terkait tahap pembangunan Stadion Sangkuriang tersebut, menjelaskan masih banyak kekurangannya.

“Untuk Stadion Sangkuriang, kekurangannya masih cukup banyak, kekurangan cukup banyak itu apa? Memang kalau masalah lapangan sudah cukup bagus, sudah hijau, sudah bisa dipakai,” ungkap EnangTapi kata Enang, bahwa lapangan itu bisa dipakai manakala bila pendukung lainnya dapat terselesaikan.

“Salah satunya adalah tentang lintasan, lintasan yang dianggarkan di tahun sekarang, dari anggaran murni sebesar Rp 2 Milyar lebih, bahwa menurut pelaksana di lapangan pembangunan sudah berjalan 90%<” terang Enang.

Artinya, lanjut Enang pembangunan tinggal 10% nya dapat diselesaikan, namun kata Enang dilihat oleh anggota komisi III ternyata masih banyak yang belum terselesaikan.“Salah satunya adalah pemasangan-pemasangan atau perapihan-perapihan seperti pembatas-pembatasnya, kalau Yudit sudah terselesaikan,” jelasnya.

Bahkan lanjut Enang, seperti kanstin juga belum terpasang, bahkan beberapa seantleband juga belum dipasang.

“Ini harus ada percepatan penyelesaiannya, sebab pada tanggal 25 Desember ini harus sudah selesai pekerjaannya,” ucap Enang.

Bahkan Enangpun melihat dari perkembangan pembangunan stadion Sangkuriang tersebut, dinilai oleh Enang, diresi pekerjaan tersebut masih agak kurang.

“Diresi pekerjaan itu, saya nilai masih agak kurang, kurang sependapat apa yang dilakukan saat ini, sebab lintasan untuk atletik itu, seharusnya beberapa centimeter dibawah lapangan,” ulas Enang.

Sebab saat ini lintasan untuk para atlit tersebut dibangun beberapa centimeter diatas lapangan.

“Bahkan sejajar lebih sedikit beberapa centimeter dari lapangan, ini yang tidak boleh seharusnya, karena seharusnya lintasan untuk atlit tersebut harus dibawah lapangan,” ucapnya menyesalkan.

Alasan Enang lintasan atlit dibangun di bawah lapangan, sebab kurang baik bagi para atlit itu sendiri.

“Saya juga mendorong tentunya, dalam hal ini, karena lintasan atlit ini tidak berfungsi untuk lintasan atlit saat ini?,” ujar Dia.Karena lintasan atlit tersebut tidak dapat dipakai untuk para atlit, dikarenakan pembangunan lintasan atlit tersebut dicor beton.

“Kalau untuk atlit kan bukan pakai coran besinya, seharusnya kelembekannya tetap harus terukur, dan pemadatan, lalu diatasnya dihamparkan karpet sintetis lintasan untuk atlit,” jelasnya.

Maka dari itu Enang juga untuk tahun berikutnya telah mengusulkan untuk dapat menyelesaikan lintasan atlit.

“Tapi sayang itu harus dibongkar sedikit, harus dikelupas agar menjadi sederajat atau setara dengan lapangan,” paparnya.

Yang jadi pertanyaan Enang, bahwa lintasan tersebut yang sudah di cor beton akan menjadi keras.

“Apalagi tadi dikatakan bahwa lintasan itu yang akan dipakainya, jelas saya protes berat kalau lintasan atlit dengan coran, yang bisa mencederai atlit, ini yang tidak boleh terjadi, jadi untuk tahun. 2024, baik anggaran murni atau ABT harus dianggarkan tentang lintasan atletik,” tegas Enang.

Memang rencana di tahun 2024 pemerintah Kota Cimahi akan membangun stadion Sangkuriang menurut Enang masalah untuk tribun penonton dan benteng.“Memang nilainya cukup besar sebesar Rp 60 Milyar, Rp 60 Milyar itulah akan dimintai bantuan ke Provinsi Jawa Barat,” pungkas Enang (Bagdja)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...