Langsung ke konten utama

Pilkada 2024, H Viola Azarah Bisa Menjadi Opsi Dengan Status Kuda Hitam


 


CIMAHI, RIN - Pada eksistensinya dunia politik dipenuhi dengan dinamika dan kejutan. Salah satu fenomena menarik yang sering terjadi adalah munculnya ‘kuda hitam’ dalam kontestasi politik. istilah ini merepresentasikan tipe kandidat yang berbeda dalam hal peluang dan strategi.


Kuda hitam adalah kandidat yang muncul secara tiba-tiba dan tidak diunggulkan. Mereka biasanya berasal dari luar partai politik besar, memiliki sedikit pengalaman politik, dan mengandalkan strategi kampanye yang unik dan inovatif. Kuda hitam biasanya menawarkan platform politik yang segar dan berfokus pada perubahan.


Karakteristik ini pas disematkan kepada H Viola Azarah S.E yang merupakan salah seorang Kader dari partai nasional demokrasi.


Pada pemilihan umum 2024 Dewi Fortuna belum mau hinggap di dirinya karena ketika maju mengikuti kontestasi untuk DPRD provinsi hampir lolos namun dikarenakan suara partainya kurang signifikan terpaksa harus menelan pil pahit. 


Tapi kendati demikian para loyalisnya di grassroot namanya masih terdengar dan setia.Hal tersebut diketahui berdasarkan analisis dan by data melalui investigasi dari beberapa sumber yang realitasnya ternyata masih terbangun komunikasi dengan baik antara dia bersama pendukungnya.


Hasil dari eksplorasi tersebut menemukan bahwa, Viola kerap menawarkan alternatif dari politik konvensional dan membawa semangat baru dalam kontestasi. Keterhubungannya dengan masyarakat seringkali dilakukannya untuk memiliki koneksi yang lebih kuat dengan akar rumput dan mampu menyuarakan aspirasi mereka. 


Selain itu ia juga mempunyai Strategi Kampanye yang Inovatif diantaranya memanfaatkan media sosial dan teknologi untuk menjangkau pemilih dengan cara yang lebih kreatif.  


Untuk pilkada KBB, H Violia Azarah bisa jadi kuda hitam terutama untuk posisi di wakil. Karena type grassroot adalah dalam konteks komunikasi politik, merujuk pada sekelompok orang yang berada di lapisan bawah, masyarakat biasa, dan bisa mencakup kader partai politik di lapisan bawah, rakyat kecil, hingga rakyat jelata.


Berbicara lebih jauh lagi dimana dalam strategi Kampanye Politik, Grassroot memiliki peran yang cukup signifikan dalam pemilu. Pasalnya, calon-calon kandidat dalam pemilu yang bisa menjangkau kelompok akar rumput dapat meraih suara yang tinggi.


Jadi, tipikal partner yang pas untuk disandingkan dengan H Viola ialah haruslah kebalikan dari yang dinamakan kuda hitam yakni orang yang memiliki Popularitas dan lebih dikenal oleh publik, baik karena dukungan media dan jaringan politiknya serta memiliki akses yang lebih mudah ke sumber daya keuangan dan logistik untuk kampanyenya. Disamping itu supaya padu partnernya harus memiliki pengalaman politik yang lebih banyak, sehingga dianggap lebih kompeten dan terpercaya. 


Juga, pada mekanismenya figur H Viola dapat menutupi kekurangan rekannya yang mungkin terikat dengan sistem dan struktur politik yang ada, sehingga kurang berani dalam membawa perubahan, kurangnya Koneksi dengan Masyarakat, yang mungkin dianggap elitis dan kurang memiliki koneksi dengan akar rumput (masyarakat bawah).


Sementara dilihat dari kompetensi dan konsistensinya terhadap elektoral, H Viola ditengarai banyak dibidik oleh partai politik lain karena secara prospektif bisa mengubah kepada eskalasi. Untuk itu secara persepsi keberadaannya akan mampu mengimbangi elektabilitas partnernya apabila ada yang menggandengnya pada pemilihan kepala daerah 2024. (Asker)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...