Langsung ke konten utama

Debat Publik Pertama Calon Walikota Dan Calon Wakil Walikota Cimahi 2024


 

Cimahi, RIN - Debat Publik Pertama untuk Calon Wali Kota dan Wakil Walikota Cimahi 2024 di gelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi bertempat di Auditorium Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI), dihadiri tiga pasangan calon, Paslon Nomor Urut 1, Dikdik Suratno Nugrahawan – Bagja Setiawan, Paslon Nomor Urut 2, Ngatiyana – Adhitia Yudistira, Paslon Nomor Urut 3, Bilal Insan M. Priatna – Mulyana, pada hari Minggu, (27/10/2024)

Debat pertama mengusung tema dari masing-masing paslon diantaranya memaparkan program mereka mulai dari infrastruktur, aksesibilitas penyandang disabilitas, kesehatan, pendidikan, pengangguran, hingga kesenjangan ekonomi.

Soal kemiskinan misalnya, berdasarkan data BPS Kota Cimahi, persentase penduduk miskin di Cimahi pada tahun 2023 tercatat sebesar 4,66 persen atau sekitar 31,6 ribu jiwa. Angka itu menurun 5,11 persen dari tahun sebelumnya.

Moderator menyampaikan pertanyaan soal strategi penanganan kemiskinan selama 5 tahun kedepan. Diawali dengan pasangan nomor urut 1 yang menekankan penanganan kemiskinan.

Berkenaan dengan kemiskinan Dikdik Paslon no urut 1 mengatakan, kami didalam menyelesaikan persoalan ini tentu saja akan memfungsikan semua urusan yang ada, tetapi itu semua berada dalam sebuah konsep penanggulangan kemiskinan secara konfrensif.

“Kita membagi menjadi tiga hal, yakni rescue, recovery dan redevelopment.
Ini semua kami coba di elaborasi menjadi beberapa program unggulan diantara lain berkenaan dengan bagaimana kita perlu membantu saudara kita yang tergolong miskin”, ucap Dikdik.

Dikdik terus memaparkan programnya, akan memberikan rumah yang layak huni, pemberian kesempatan untuk pekerjaan, pemberian beasiswa, pemberian modal kerja untuk yang memang beraktivitas di UMKM dan yang lainnya.

Sementara itu paslon no urut 3 Bilal Insan M. Priatna menjelaskan, penyebab utama ketimpangan menurut kami yaitu kemiskinan dan pengangguran, oleh karena itu kami meluncurkan program “itu bisa usaha”, ini ditujukan untuk UMKM karena UMKM sudah terbukti menjadi pondasi ekonomi kerakyatan terutama saat pandemi Covid, oleh karena itu perlunya pemberian fasilitas UMKM untuk naik kelas, seperti pemberian fasilitas kredit, bantuan pemasaran, bantuan pelatihan dan pembinaan yang di biayai oleh pemerintahan kota Cimahi.

“Saya mengusahakan, mengupayakan investasi di kota Cimahi masuk lebih besar dengan pemberian insentif insentif kepada investasi padat karya, oleh sebab itu perlunya kepastian hukum dan transparansi bagi investor agar mau masuk ke kota Cimahi, ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Paslon nomor urut 2 Ngatiyana dalam debat ini membahas permasalahan banjir Kota Cimahi, ia mengatakan “Banjir di Kota Cimahi menjadi persoalan yang sangat fatal, pertama bahwa Kota Cimahi beririsan dengan Kota Bandung maupun Kabupaten Bandung barat tentunya harus ada kerjasama mengenai banjir dan harus ada MOU dalam penyelesaian banjir tersebut dengan cara komunikasi perihal pembebasan lahan dan solusi bagaimana dari hulu ke hilir agar tidak terjadi banjir” ujar Ngatiyana.

“Salah satu solusinya dengan membuat kolam retensi, kemudian pembebasan lahan untuk memperbesar saluran dan di wilayah perbatasan harus sama sama membebaskan lahan agar saluran air bisa mengalir ke hilirnya yaitu sungai Citarum”, paparnya.Sementara soal pendidikan, ketiga paslon tersebut rata-rata menyiapkan program memberikan beasiswa untuk pelajar berprestasi dan yang berasal dari kalangan tidak mampu. (AS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...