Langsung ke konten utama

Cimahi Siapkan Water Plan untuk Atasi Genangan Air di Titik Krusial


CIMAHI, Ragam Indonesia News, - Pemerintah Kota Cimahi berharap  adanya sinergi antara  pemerintah pusat dan provinsi guna mempercepat penanganan masalah drainase yang kerap  menyebabkan luapan air dikala musim hujan.


Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, saat meninjau proses pembersihan drainase sepanjang jalan Amir Machmud.


Guna menangani persoalan banjir serta  genangan air yang kerap terjadi akibat  sisitem drainase yang kurang memadai, Pemkot Cimahi memerlukan anggaran sekitar 80 miliar untuk menyelesaikanya secara menyeluruh.


"Angka tersebut, termasuk menyelesaikan persoalan banjir, genangan air,  normalisasi saluran air,  serta pembangunan drainase, di Kota Cimahi." terang Adhitia Yudhistira saat ditemui, dilokasi Pembersiha drainase, di jalan Amir Machmud. Senin (19/05/25).


Anggaran sebesar 80 miliar, memang bukan angka yang kecil bagi Kota Cimahi. Namun dengan  political will yang kuat,  nilai tersebut  seharusnya tak menjadi hambatan untuk menyelesaikan persoalan benjir maupun air tergenang  di Kota Cimahi.


" Semoga saja, ada intervensi dari Provinsi atau pusat. Sehingga proses penyelesaian persoalan banjir, genangan air menjadi lebih ringan. Serta cepat di eksekusi." harapnya.


Namun,, jika hanya  difokuskan pada normalisasi  saluran air,  anggaran yang dibutuhkan diiperkirakan sekitar 40 miliar.


"Jika Normalisasi saja, mungkin  anggaran yang dibutuhkan, sekitar 40 miliar."  katanya.


Sementara itu,  kajian penyelesaian banjir, tak terbatas  pada satu titik. Melainkan, mencakup seluruh wilayah Kota Cimahi yang terdampak banjir serta genangan air.


"Kita bakal melakukan kajian, tak hanya disatu titik saja, namun diseluruh  wilayah yang kerap terdampak banjir dan genangan air, seperti kelurahan Melong, Cibabat dan yang lainnya."


Sebagai langkah awal, Adhitia bakal menyediakan Water Plan guna mengatasi masalah genangan air yang terjadi disejumlah  titik krusial. 


" Langkah ini, diambil untuk  mengurangi kemacetan yang  kerap terjadi akibat genangan air." tandasnya. 



(Bzo)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...