Langsung ke konten utama

Cimahi Percantik Diri dengan 44 Tiang PJU Dekoratif, Angkat Konsep "Baranang"


CIMAHI, RIN – Sebanyak 44 tiang lampu jalan umum (PJU) dekoratif kini mulai menghiasi sejumlah titik strategis di Kota Cimahi, khususnya di sepanjang Jalan Gatot Soebroto dan Jalan Amir Machmud.
Pemasangan PJU ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk meningkatkan penerangan jalan, menciptakan suasana terang benderang, sekaligus mendukung konsep "Baranang" atau terang bercahaya bagi Kota Cimahi.

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menegaskan pentingnya keseragaman desain tiang PJU dekoratif ini. Menurutnya, semua tiang dirancang seragam baik dari segi bentuk, warna, maupun tipe. "Semua disamakan agar lebih seragam, tidak ada perbedaan. Warnanya sama, bentuknya sama, tipenya sama, sehingga terlihat lebih bagus. Kalau macam-macam justru kurang bagus. Dari sisi dekorasi juga ada filosofinya," ujar Ngatiyana saat ditemui di lokasi groundbreaking di Jalan Gatot Soebroto, Jumat (13/06/25).

Ngatiyana menjelaskan bahwa fokus awal pemasangan PJU dekoratif ini adalah jalan-jalan utama. Ke depan, program ini akan diperluas ke jalan-jalan arteri dan lingkungan. "Saat ini kita utamakan dulu jalan-jalan utama seperti Gatot Soebroto dan Amir Machmud. Ke depan, kita lanjutkan ke jalan-jalan arteri," ungkapnya.

Untuk tahap awal ini, anggaran yang dialokasikan mencapai sekitar Rp3,2 miliar. Ngatiyana juga menambahkan bahwa dalam anggaran perubahan berikutnya, pemasangan PJU akan kembali dianggarkan. 


"Di perubahan nanti, akan ada lagi. Pokoknya simak saja, kita bakal bangun terus, termasuk untuk Jalan Gatot Subroto," janjinya.

Meskipun demikian, Ngatiyana menekankan bahwa program ini masih dalam tahap awal. Pemasangan PJU baru mencakup titik-titik lingkaran kota. "Setelah jalan-jalan utama selesai, baru kita masuk ke wilayah lingkungan, seperti BJG dan BJL," pungkas Ngatiyana, menunjukkan komitmen pemerintah kota untuk terus memperluas jangkauan penerangan demi kenyamanan dan keindahan Kota Cimahi.


(MU)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...