Langsung ke konten utama

Anggota DPRD Cimahi Tolak Rencana Gedung Baru, Anggaran Rp50 Miliar Dinilai Lukai Hati Rakyat


CIMAHI RIN - Selasa 12 Agustus 2025, Rencana pembangunan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi yang disebut-sebut menelan anggaran fantastis, sekitar Rp50 miliar, menuai penolakan keras dari internal dewan sendiri. H. Bambang Purnomo, seorang anggota DPRD dari Fraksi Gerindra, secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya, menilai wacana tersebut tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi masyarakat dan kebutuhan mendesak kota.

Bambang Purnomo menegaskan bahwa gedung DPRD yang ada saat ini masih sangat layak dan kokoh. "Saya sangat tidak setuju jika dikatakan gedung ini sudah tidak layak. Kami sering keliling ke daerah lain, gedung kita ini masih gagah dan kokoh," ujarnya. Ia menyayangkan rencana penggunaan anggaran sebesar itu di tengah kesulitan yang dialami masyarakat.

Menurut Bambang, anggaran Rp50 miliar seharusnya dialokasikan untuk kepentingan yang lebih mendesak dan langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Ia menyoroti beberapa persoalan krusial, seperti nasib para guru ngaji dengan gaji minim, masih adanya sekolah yang menumpang sewa, serta banyaknya warga yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ia bahkan mengaitkan hal ini dengan arahan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk membangun "sekolah rakyat".

"Anggaran sebesar itu bisa menimbulkan kegaduhan dan melukai perasaan rakyat. Ayo kita dahulukan dulu persoalan-persoalan rakyat," kata Bambang.

Bambang juga mempertanyakan asal-usul wacana pembangunan ini, sebab ia mengaku belum pernah mendengarnya dibahas oleh Wali Kota maupun Wakil Wali Kota Cimahi. "Ini gagasan siapa, tolong kita buka-bukaan," tantangnya, seraya menekankan bahwa proyek sebesar ini seharusnya tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Sikap penolakan ini, tegas Bambang, tidak bersifat politis melainkan murni dari hati nurani, mewakili Fraksi Gerindra. Ia berharap fraksi-fraksi lain di DPRD Kota Cimahi dapat bersatu untuk menolak rencana pembangunan gedung baru yang dinilainya tidak mendesak dan tidak prorakyat.


(Red).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...