Langsung ke konten utama

Merayakan Sejarah, Merajut Masa Depan: Peringatan 217 Tahun Desa Cikalong Resmi Digelar!

Bandung Barat, RIN  – Ribuan warga Desa Cikalong, Kabupaten Bandung Barat, membanjiri Stadion Tridaya untuk merayakan Hari Jadi Desa yang ke-217. Dengan tema “Mibanda, Mirasa, Desa Jawara nu Balarea,” perayaan ini menjadi yang pertama kali diadakan secara resmi, menandai sebuah babak baru bagi desa yang kental dengan tradisi.

Berlangsung selama dua hari pada 21 dan 22 Agustus 2025, acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Camat Cikalong Wetan H. Dadang A. Sapardan, BPD, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Rangkaian perayaan dibuka dengan Tabligh Akbar, yang dilanjutkan dengan puncak acara berupa karnaval budaya yang diikuti oleh 16 RW. Parade ini dimeriahkan dengan arak-arakan ogoh-ogoh berbentuk maung, hasil panen, serta tokoh pewayangan Cepot dan Kabayan.

Sorotan utama perayaan ini adalah ritual Hajat Bumi atau Ngaruat yang dilakukan di hadapan publik, sebuah tradisi kuno yang menjadi wujud rasa syukur kepada alam. Hal ini menunjukkan komitmen kuat desa untuk melestarikan budaya di tengah arus modernisasi.

Kepala Desa Cikalong, Agun Gulimar, A.Md., A.K., S.IP., N.LP., yang dikenal sebagai kepala desa termuda di Kabupaten Bandung Barat, menyampaikan harapannya. “Peringatan ini adalah yang pertama kali digelar secara resmi. Harapan saya, siapapun yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan, mudah-mudahan bisa menjaga standar yang tinggi, sehingga peringatan hari jadi Desa Cikalong dapat lebih meriah dari hari ini,” ungkapnya.

Kemeriahan acara semakin lengkap dengan peresmian Stadion Tridaya yang baru selesai dibangun. Stadion ini, yang juga menjadi pusat perayaan, melambangkan langkah maju Desa Cikalong dalam pembangunan infrastruktur.

Di malam puncak, perayaan ditutup dengan pertunjukan wayang golek legendaris dari Giri Harja 3 Putra Yogaswara Sunandar Bandung. Acara ini bukan hanya perayaan, tetapi juga cerminan dari identitas Desa Cikalong yang kaya akan sejarah dan budaya, sebuah desa yang berani melangkah maju tanpa melupakan akarnya. Semangat gotong royong dan kecintaan pada tanah air senantiasa hidup di hati setiap warga Cikalong.

(Asep Salman)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...