Bandung Barat, 15 November 2025 Pagi itu riuh oleh semangat dan canda tawa pelajar. Tidak hanya untuk meraih kemenangan, mereka berkumpul dalam Invitasi Olahraga Tradisional tingkat SD/sederajat untuk melestarikan warisan budaya leluhur yang sarat nilai.
Acara yang diikuti oleh atlet pelajar dari perwakilan 16 kecamatan ini mempertandingkan lima cabang olahraga tradisional:
Hadang atau Galah Asin, Egrang, Bakiak, Sumpitan, dan Dagongan. Gelaran ini tidak sekadar perlombaan, melainkan sebuah wadah pembinaan untuk menjaring bibit atlet berbakat.
Dalam sambutannya yang penuh apresiasi, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Bandung Barat, Drs. Imam Santoso MPd, menekankan pentingnya pelestarian nilai budaya melalui olahraga ini. “Untuk melestarikan nilai budaya,” ujarnya, mengawali arahan.
Beliau juga menyampaikan tujuan strategis dari event ini, “Siapa yang menang juara 1, 2, dan 3 akan dipersiapkan untuk ke tingkat lanjutan bertanding di Karawang.”
Imam Santoso tidak hanya berfokus pada prestasi, tetapi juga pada pembangunan karakter. Dengan penuh semangat, ia berpesan kepada seluruh peserta, “Tunjukkan kemampuan kalian. Tunjukkan sportif, tunjukkan kejujuran, cari pengalaman, semangat!” Pesan ini menggarisbawahi bahwa nilai-nilai luhur seperti sportivitas dan integritas sama pentingnya dengan medali.
Acara yang juga dihadiri oleh perwakilan Camat Saguling, wasit, juri, dan technical manager ini resmi dibuka oleh Kadispora KBB. Gelaran ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam menjaga kelestarian olahraga tradisional sebagai bagian dari kearifan lokal.
Melalui event seperti ini, olahraga tradisional tidak hanya dikenang, tetapi juga dihidupkan kembali oleh generasi muda. Mereka tidak hanya belajar berkompetisi, tetapi juga memahami warisan budayanya, sambil berjuang untuk membawa nama harum Kabupaten Bandung Barat ke kancah nasional di Karawang. Sebuah langkah konkret agar warisan budaya tak lekang oleh zaman.
Asep Salman