Kota Bandung, 29 November 2025 - Semangat membara generasi muda Kota Bandung dan Cimahi tergambar jelas dalam Leadership Youth Summit “Learn, Grow and Connect” yang digelar baru-baru ini di Gedung Graha Mulla (GGM), Bandung. Acara yang diinisiasi oleh IDEAL Indonesia ini dihadiri oleh sekitar 50 pemuda dan dihadiri oleh sejumlah tokoh kunci, menegaskan komitmen kolektif dalam membina calon pemimpin masa depan.
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Pemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, H. Hendy Maulana Yusuf, S.T., M.A.P., mengungkapkan potensi besar yang dimiliki pemuda Bandung. “Berdasarkan data statistik, jumlah keseluruhan komunitas pemuda yang tercatat mencapai lebih dari seribu komunitas,” ujarnya. Ia menekankan tanggung jawab pemerintah untuk memberdayakan mereka.
Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah pembangunan 30 Youth Centre di setiap kecamatan. “Visi [alm.] Pak Oded dan Pak Yana adalah membangun Youth Centre di tiap kecamatan sebagai ruang bagi pemuda untuk berkreasi, berkontribusi, dan berkontemplasi,” jelas Hendy. Tantangan ke depan adalah mengaktifkan pusat-pusat pemuda tersebut, yang rencananya akan didukung anggaran khusus Dispora pada 2026.
Hendy juga menyoroti antusiasme pemuda dalam program pelatihan, seperti Camp Entrepreneur. “Setiap pendaftaran pelatihan bisa mencapai lebih dari 1.000 pendaftar,” katanya, meski kuota setiap gelombang hanya 50 orang. Hal ini menunjukkan betapa besarnya minat pemuda untuk mengembangkan diri, terutama di sektor ekonomi kreatif yang menjadi kekuatan Bandung.
Sementara itu, Dede Saepudin, M.Pd., M.Si., Pengawas Sekolah Ahli Madya, dalam paparannya yang inspiratif, mendorong peserta untuk menjadi agen perubahan. Merujuk pada tema acara, ia memaparkan tiga pilar utama. “Live With, Menjadi Agen Perubahan. Grow, Tumbuh dan Mengembangkan Ide. Connect, Berkolaborasi di Era Teknologi,” pesannya. Ia menegaskan bahwa pemimpin masa depan harus kreatif, terhubung dengan masyarakat, dan memiliki visi yang jelas.
Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, S.H., dalam sambutannya yang penuh motivasi, mengapresiasi tinggi pengorbanan dan semangat para peserta. “Saya senang sekali melihat semangat kalian. Ada yang datang naik motor sendiri, ada yang diantar orang tua itu adalah ciri orang-orang sukses,” ujarnya.
Ia mengingatkan agar proses membangun komunitas (metokid) bukan untuk sekadar terkenal, melainkan untuk saling menguatkan. “Koneksi itu bukan sekadar jalan untuk kesuksesan pribadi. Tujuan utamanya adalah memajukan komunitas,” tegasnya. Ia juga mendorong para pemuda untuk memperluas relasi dan memperbanyak diskusi, karena dari situlah gagasan besar lahir.
Leadership Youth Summit ini tidak hanya sekadar seminar, tetapi sebuah simpul penting dalam jejaring pemberdayaan pemuda Bandung. Melalui kolaborasi antara pemerintah, praktisi pendidikan, dan organisasi pemuda, forum ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan karakter dan kepemimpinan generasi muda adalah investasi terbesar untuk masa depan Kota Bandung yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
Asep Salman