Langsung ke konten utama

Jalan Lagadar-Margaasih Kabupaten Bandung Langganan Banjir, Begini Akibatnya

Ragam Indonesia News 18 Februari 2022

Jalan Lagadar-Margaasih Kabupaten Bandung setiap turun hujan besar jadi langganan banjir. Ketinggian banjir, Jumat (18/2/2022)  cukup tinggi sehingga mengakibatkan kemacetan karena banyak kendaraan terutama motor yang mogok.

Banyak pengguna kendaraan dua yang mogok saat melintasi aliran air yang besar , hingga kemacetan kendaraan mencapai kurang lebih 5 km. Jum'at (18/2/2022).

Seperti yang dituturkan pengguna jalan tersebut, Bama (60) warga Komplek Margaasih yang celananya basah kuyup yang baru pulang kerja di Cimahi menuntun motornya menyesalkan setiap turun hujan besar selalu terjadi banjir besar di daerah tersebut,

"Seharusnya Pemerintahan Kabupaten Bandung lebih memperhatikan banjir setiap hujan besar di daerah Lagadar tersebut, terutama dari pihak PUPR Kabupaten Bandung terkait draynase yang tidak mampu menampung air yang besar," keluhnya.

Selanjutnya, menurut Bama, bila terjadi hujan besar dari daerah Cimahi imbasnya akan banjir ke jalan Lagadar tersebut, 

"Yang menjadi pertanyaan saya, bagaimana anggaran pemeliharaan proyek drainase, sedangkan musibah banjir yang terjadi di Lagadar pihak dinas terkait diduga tutup mata," tegasnya.

Begitu pula menurut Brigadir Gania dari Polsek Margaasih yang membantu pengguna jalan yang mogok, didorong oleh Gania,

"Banjir di jalan Lagadar ini tergantung hujannya deras atau tidak, kalau tidak deras tidak pernah banjir," ujar Gania.

Namun diakui pula oleh Gania kalau hujannya deras pasti akan terjadi banjir besar,

"Disini banjir selain kiriman, juga terkait masalah saluran airnya, disini seperti gorong-gorong juga perlu di perbaiki," ulasnya.

Selanjutnya menurut Gania pula lamanya air surut tersebut sekitar dua jam, 

"Saya harapkan adanya instansi terkait, dari dinas PU khususnya terkait saluran air agar diperbaiki, upaya dari kita pengaturan lalin, dari Polsek Margaasih dan membantu masyarakat yang akan melintasi Margaasih, saya harapkan waspada dan hati-hati saja," terangnya. (Bagdja).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...