Langsung ke konten utama

Sengitnya Pemilihan Ketua Forum Ormas Cimahi: Seruan "Persatuan" Nurdin Hidayat Dibalik Kecurigaan Adanya Agenda Perpecahan


CIMAHI RIN, Kamis 12 Juni 2025 - Seiring dengan memanasnya pemilihan ketua baru Forum Ormas/LSM di Cimahi, pernyataan publik mantan ketua Nurdin Hidayat – yang sekilas tampak sebagai seruan persatuan dan ketaatan pada misi organisasi – justru menimbulkan diskusi dan bahkan kecurigaan signifikan di balik layar. 

Meskipun Hidayat menekankan pentingnya mendahulukan kepentingan organisasi di atas agenda pribadi atau kelompok, sumber-sumber yang dekat dengan lapangan mengindikasikan bahwa ucapannya mungkin merupakan sindiran halus terhadap "elemen-elemen pemecah belah" yang bersaing memperebutkan kekuasaan.

Desakan Hidayat bahwa "siapapun yang terpilih harus mampu mengutamakan kepentingan organisasi, bukan kelompok atau pun pribadi," ditafsirkan oleh sebagian pihak sebagai tantangan langsung terhadap faksi-faksi tertentu yang diduga berkampanye berdasarkan platform sempit yang menguntungkan diri sendiri. 

Permintaannya agar proses pemilihan berjalan "adil," meskipun standar, juga memicu bisikan-bisikan kekhawatiran tentang potensi ketidakberesan atau pengaruh yang tidak semestinya dalam proses yang sedang berlangsung.

Lebih jauh, Hidayat, salah satu pendiri Forum Ormas/LSM, menggarisbawahi peran Forum sebagai "pilar stabilitas sosial" dan benteng terhadap "konflik kepentingan." Bahasa yang kuat ini telah memicu pertanyaan tentang sejauh mana konflik semacam itu ada di dalam organisasi dan apakah kepemimpinan yang akan datang akan benar-benar menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini.

Dengan pemilihan ini yang menjadi "momen untuk merefleksikan visi dan misi organisasi," para pengamat sangat menantikan apakah Forum akan benar-benar bergerak menuju masa depan yang lebih "terukur" dan bersatu, atau apakah ketegangan mendasar yang disiratkan oleh komentar Hidayat akan meningkat, berpotensi merusak persatuan yang ia perjuangkan. 

Hari-hari mendatang diperkirakan akan mengungkapkan apakah dorongan Hidayat untuk kemitraan kolaboratif dengan pemerintah Kota Cimahi akan diterima atau jika Forum akan terjerumus ke dalam perselisihan internal, membahayakan perannya dalam pembangunan kota.


(As).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Sunda Gelar Sawala Luhung, Soroti Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai 'Maung Sagara'

GARUT, 2 Juni 2025 – Para tokoh Sunda, termasuk Abah Kian Santang Majalaya (Ketua Padepokan Ngaji Diri Ngaji Rasa) dan Asep Sabda (Ketua Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA) dari Garut, berencana menggelar Musyawarah Besar (Sawala Luhung) pada Mei 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas fenomena kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kerap menuai kontroversi, mulai dari penutupan tempat wisata yang dianggap melanggar tata ruang hingga penggunaan barak TNI untuk mendidik anak-anak bermasalah. Dalam keterangan pers, Asep Sabda mengungkapkan bahwa musyawarah ini akan mengkaji secara mendalam sosok Dedi Mulyadi yang digambarkan sebagai "Maung Sagara". Istilah ini merupakan kiasan yang menggabungkan simbol "Maung" (Harimau) yang melambangkan wibawa, keberanian, kekuatan, kekuasaan, dan mistik, dengan "Sagara" (Lautan/Samudra Luas) yang merepresentasikan kedalaman, ketidakterbendungan, dan misteri. "Kang Dedi Mulyadi adalah Maung Sagara. B...

Hibah PATAKA Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, Simbol Kebangkitan Sunda

Bogor, 14 Juni 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi hari ini di Batu Tulis, Bogor, dengan disepakatinya hibah PATAKA (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran kepada Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah Sawala Adat yang diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang diketuai oleh Abah Iman. Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, yaitu Aang Sancang dan Abah Mahpudin, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande. Pusaka dan PATAKA yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang berlokasi di Batu Tulis, Kota Bogor. Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran PATAKA atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang dalam bahasa Sunda diistilahkan sebagai "Muka Tutungkusan...

Kontes Ayam Hias Semarakkan Lapangan Pemkot Cimahi, Dorong Potensi Ekonomi Kerakyatan

Cimahi, 14 Juni 2025 – Ratusan penggemar ayam hias memadati Lapangan Pemkot Cimahi hari ini untuk mengikuti Kontes Ayam Hias Piala Walikota Cimahi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Assisten III, Harjono, yang mewakili Walikota Cimahi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Pangan Pertanian yang di wakili, serta Camat Cimahi Utara, Ruly. Dalam sambutannya, Harjono menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Walikota Cimahi karena kesibukan lain. Ia menyambut baik kegiatan ini dan berharap kontes ayam hias dapat terus berkembang serta semakin memajukan dunia ayam hias di Cimahi dan sekitarnya. "Alhamdulillah, Cimahi hari ini di tengah berbagai kegiatan, salah satunya dimeriahkan dengan kontes ayam," ujar Harjono saat membuka acara. Harjono menjelaskan bahwa kontes ini tidak hanya mempertandingkan ayam hias, tetapi juga beberapa jenis ayam lain seperti ayam Pelung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kepala Dinas Provinsi serta para sponsor dari Pokn...